Mantan Kekasih : bagian 1
“
Dan percayalah.. apa yang terjadi dalam hidupmu kini adalah apa yang
harus kamu pertanggungjawabkan dari setiap yang akan terjadi di masa
lalu ” agnes davonar
Dulu, kita belajar tentang kehidupan. Bahwa itu hanya sekali dan
tidak akan pernah kembali. Dulu, kita belajar tentang tersakiti dan itu
sulit untuk dilewati. kita selalu punya cerita, cerita yang mungkin
sulit pernah untuk orang lain pahami. Tentang mereka yang telah berlalu
dalam kehidupan kita tetapi mungkin juga masih hidup dalam pikiran kita.
Tentang seseorang yang tak akan pernah bisa kita pahami- bagaimana dan
mengapa kita harus aku maafkan dan harus menolong mereka atas yang apa I
ia lakukan untuk menghancurkan hidup kita.
Kisah ini, hanya sebagian cara untuk menyesali apa dosa yang pernah
kita lakukan. Secara sadar atau tidak. Semoga menginsiparasi.
Tentang Chandra
Memiliki ketampanan dan sempurna sebagai pria. Karunia yang tak ada
habisnya dari Tuhan untuk dikatakan. Tapi, ia tidak selalu menggunakan
karunia itu dengan benar. Ia hanyalah seorang playboy. Melompat dari
satu wanita ke wanita lain. Ia mungkin hanya memiliki satu kekasih yang
begitu lama ia cintai, namanya Angel. Akan tetapi, seorang playboy
tetaplah playboy, ia selalu memiliki waktu dan kesempatan untuk
berselingkuh. Ia mungkin tidak kaya, tapi ia cukup. Secukup hidupnya
untuk bergaya dan pergi clubbing walaupun ia tidak pernah mengajak
kekasihnya.
Dalam sebuah perbicangan dengan wanita yang sedang ia dekati.. di suatu club malam
“ jangan deketin gua, gua tau banget loe siapa., playboy kabel..” kata Agnes
“ opss gossip aja..”
“ kalau begitu, coba sini kasih liat dompet loe..”
“ waduh Nes, gua gak kaya, duit di dompet gak akan sebanyak cowok-cowok lain yang deketin loe..”
“ lalu modal loe apa?”
“ hati aja boleh?”
“ enggak.. gua butuh dompet, coba sini kasih gua liat..”
Chandra tak berdaya, ia begitu terpesona oleh Agnes. Lalu memberikan dompetnya.
“ ambil aja isinya.. tapi jangan lupa hati ini sekalian..”
Agnes membuka dompet dan mengeluarkan sebuah foto. Chandra bingung.
“ gua gak butuh duit kok, gua Cuma gak butuh ada foto cewek ini di
dompet loe. Duit gua bisa dapat dengan mudah, tapi kesetiaan itu sulit..
so, jangan menduakan gua.. playboy..”
Agnes melempar dompet ke Chandra. Chandra menghela nafas.
“ kalau gua melepas foto di dompet ini, apa loe bakal terima hati gua..”
“ kita lihat saja.. gak ada yang gak mungkin di dunia ini.. loe emang
cakap dan tipe gua.. tapi akan lebih menarik kalau gua tau loe..
single..”
Chandra pun merenung sesaat. Ia baru saja lulus sekolah dan selalu
ingat, tanpa Angel wanita yang ada di foto itu, ia tidak akan pernah
lulus sekolah. Atas segala kebaikan dan ketulusan Angel, akhirnya ia
menjadikan Angel kekasihnya. Dua tahun mereka menjalani sebuah hubungan.
Sisi buruk Chandra hanyalah ia yang tau tapi disamping Angel ia mencoba
menjadi sempurna. Mempertahakan apa yang ia sebut cinta putih dan
menambahkan cinta hitam di tempat-tempat ia bisa bermain dengan
kegelapan.
“ gua akan coba mencari alasan untuk mengakhiri hubungan.. tunggu
saja Agnes.. loe pasti tunduk sama gua..” Kata Chandra dalam hati.
Dan Chandra pun merencanakan sebuah perpisahan, perpisahan dengan
Angel. wanita yang tak pernah berhenti berpikir dan mencintainya dengan
tulus.
Dua tahun mereka saling mencintai tapi hanya dua kata meruntuhkan segalanya
“ kita putus” kata Chandra pada Angel yang dipenuhi dengan air mata lalu meninggalkan wanita itu ditengah jalan.
***
Tentang Angel
Ia hanyalah mantan kekasih Chandra, mantan kekasih yang telah
menghapus kenangannya dengan air mata. Angel selalu ingat, bagaimana
Chandra menyakitinya. Ketika Angel benar-benar mencintainya. Chandra
menghancurkan segalanya dengan memutuskan hubungan mereka begitu saja.
“ kenapa kita harus putus?”
“ gua, gak punya alasan ngel.. mungkin kita gak cocok. Uda 2 tahun kan kita jadian dan saatnya selesai..”
“ loe tega ya? Loe gak tau betapa gua sayang sama loe.. tanpa alasan .
Cuma bilang gak cocok? Kenapa harus sampai 2 tahun.. kenapa gak disaat
dari dulu..”
“ gua tuh gak pernah cinta sama loe, gua Cuma jadian sama loe karena
kasihan dan mau terima kasih karena loe uda bantuin gua lulus sekolah
kemarin dengan kasih jawaban ujian..”
“ tega ya loe..”
“ maaf. Gua pergi ya..”
Kata Chandra meninggalkan Angel dengan air mata di tengah jalan.
Bahkan ia begitu kejam mencampakkan Angel begitu saja di jalan dengan
berlinang air mata. Yang bisa Angel lakukan saat itu adalah hanya
menangis dan menangis. Angel selalu mencari alasan untuk kembali padanya
dan setiap ia mencoba sms atau telepon. Chandra tidak pernah menjawab.
Sampai akhirnya, suatu ketika saat Angel sedang berjalan di mal bersama
teman-temannya yang rela membantu melewati kesedihan. Tanpa sengaja
Angel melihat Chandra bersama wanita lain, bermesraan. Saat mereka
saling berhadapan. Dengan jelas Angel mendengar.
“ siapa dia, kok liatin kayak gitu say?” kata kekasih baru Chandra,
“ bukan siapa-siapa. Gua juga gak kenal. Cuekin aja. yuk jalan..”
Kata kata yang menyakitkan. Entah betapa bodohnya Angel, melihat pria
yang begitu menghinanya.. tetapi di hatinya.. masih ada kata yang sulit
terhapus.
Bahwa ia masih berharap Chandra kembali..
***
Tentang Agnes dan Martin.
Mencintai dan dicintai. Itulah yang kini ia rasakan bersama Chandra.
Pria yang lebih muda daripadanya 3 tahun. Sama halnya dengan Chandra. Ia
meninggalkan juga orang yang telah menjalin hubungan dengannya sekian
lama. Bahkan membatalkan pertunangan di depan mata dengan martin. Martin
begitu marah dan tak pernah mengerti alasan mengapa Agnes tega
melakukan itu padanya. Sampai akhirnya sama halnya dengan Angel. melihat
sendiri bagaimana Agnes kini memiliki seorang kekasih dan bersumpah
tidak akan pernah memaafkan pria yang telah merebut kekasih Agnes itu.
Dalam sebuah percakapan dengan seseorang di telepon.
“ habisin aja.. kasih pelajaran dia..” perintah Martin.
Martin begitu dendam pada Chandra hingga menyewa beberapa preman untuk membuat Chandra merasakan kemurkaannya.
Dan apa yang ia inginkan akhirnya benar-benar terjadi. Saat Chandra
pulang dari rumah Agnes. Mobilnya diberhentikan di tengah jalan, lalu ia
diculik oleh orang-orang suruhan Martin. Dibawa ke sebuah tempat yang
sepi bagaikan hutan. Dengan senjata api yang ada di tangan, Chandra pun
tak berdaya menerima segala penderitaan dan siksaan. Ketika ia sudah tak
seperti bernafas. Orang-orang yang menculiknya lalu membuangnya di
sebuah sungai. Setelah mengambil semua harta bendanya.
“ dia uda mati bos..” lapor pria itu.
“ mati? ngapain loe matiin dia? Gua Cuma suruh loe kasih pelajaran dia!”
“ tapi bos.. katanya habisin..”
“ loe gila. Ya.. gua gak mau tanggung jawab kalau dia kenapa-kenapa. Awas loe sampai libatin gua..”
Martin kini bermasalah, ia tak menyangka amarahnya menjadi sebuah
petaka dalam hidupnya. Ia tak bermaksud membuat Chandra mati. tapi kini,
waktu akan membuatnya dalam dua hal yang akan terjadi. Terlibat dalam
kasus pembunuhan dan penjara menantinya. Ia pun melarikan diri keluar
negeri. Berharap hukum tidak bisa menjangkaunya. Semua berpikir Chandra
telah mati, tapi ia berhasil di selamatkan oleh nelayan yang tak
sengaja menemukannya. Lalu dibawa kerumah sakit. Koma dan tampak seperti
mayat hidup.
“ mungkin hidupnya saat ini seperti mati suri, luka-lukanya mulai
sembuh tapi rohnya tidak ada.. aneh sekali.. semua organ berfungsi tapi
tidak bangun..” kata dokter.
Nelayan yang sepasang nenek dan kakek yang baik hati itu berkata.
“ biarkan kami menjaganya, ia membuat kami mengenang anak saya yang
telah pergi selamanya.. saya akan menunggunya sampai sadar dan mencari
tau siapa dia.”
***
Tentang Chandra
Ia terbangun, merasa tak mengingat apapun selain marasa dirinya
kebingungan. Mengingat apa yang terjadi sebelumnya dalam hidupnya. Ia
hanya ada di dalam sebuah rumah sakit. Tubuhnya berbayang. Dan saat
itulah ia sadar, ia melihat orang lain yang mirip dengannya terbaring di
ranjang yang sama. Terkejut dan bingung, ketakutan. Tak ada seorang pun
di dalam ruangan selain tubuhnya sendiri. Nenek nelayan datang
menjaganya. Ia berteriak tapi tak didengar. Sampai akhirnya ia sadar ia
dan tubuhnya telah terpisah.
Nenek melihat ada yang aneh dengan tubuh Chandra, tangannya bergerak
saat ia menyentuhnya. Lalu memanggil suster dan dokter. Dokter pun
memeriksa. Chandra melihat apa yang terjadi. Tapi ia sadar, suster yang
ikut memeriksa tubuhnya memperhatikannya walau mencoba mengabaikannya.
Suster itu berusaha untuk mengabaikan Chandra dan berharap Chandra tidak
menyadari bahwa suster itu dapat melihatnya.
“ suster.. suster.. kamu melihat saya.. suster..”
Suster yang umurnya sekitar 40 tahunan. Kemudian bergegas pergi
setelah meminta izin kepada dokter untuk pergi. Dokter yang memberikan
izin setelah memastikan bahwa reaksi tubuh Chandra menandakan indikasi
kesadaran sesaat seperti seseorang bermimpi dan menginggo. Nenek
nelayan gembira artinya mungkin dalam waktu dekat Chandra akan
terbangun,walau entah kapan itu terjadi. Chandra mengikuti suster yang
ia yakinin melihatnya.
Suster itu duduk diruang santai sambil meminum segelas teh di jam
istirahatnya. Chandra terus memanggil namanya tanpa menyerah dan ia yang
sadar tetap mencoba tenang dan tak merespon Chandra. Chandra yang
awalnya yakin, kini mulai rapuh. Ia menyerah, meninggalkan suster itu
tak mengerti dengan apa yang harus ia lakukan. Sesekali ia mencoba cara
yang menurutnya bisa membuat roh dan tubuhnya menyatu. Ia mencoba tidur
disamping jasadnya agar menyatu tetapi tak pernah bisa. Ia pun terdiam
merenung dan berpikir bahwa kini ia telah menjadi ilahi yang nestapa.
***
Suster yang sama sedang bersalin pakaian untuk pulang dan tiba-tiba ia menyadari Chandra sedang melihatnya lalu ia berteriak.
“ kamu jangan ngintip keluar..”
“ saya tau suster bisa melihat saya.. kenapa suster berpura-pura tidak sadar.”
“ jangan ganggu saya, dunia kita berbeda.. pergi..”
“ apa maksudnya dunia kita berbeda. Suster masih bisa melihat saya, hanya yang lain tidak bisa.. dunia kita sama..”
“ kamu mau apa sih? Jangan ganggu saya.. “
“ saya Cuma mau tau? Kenapa Cuma suster yang bisa melihat saya dan
kenapa yang lain tidak bisa? Dan kenapa dengan diri saya.. kenapa bisa
jadi seperti ini. saya apakah sudah mati? atau bagaimana tolong
jelaskan..”
“ baiklah saya akan jelaskan tapi keluar, biarkan saya berganti pakaian dulu..”
Chandra pun mendengarkan perintah suster itu dan menunggu diluar.
Tubuhnya yang tak kasat mata. Bisa menembus setiap dinding tanpa batas.
Beberapa saat kemudian suster itu sudah berganti pakaian. Ia hanya
meminta Chandra untuk mengikutinya. Mereka duduk di sebuah kursi panjang
di rumah sakit.
“ sebelum itu. berjanjilah pada saya.. bahwa setelah ini.. kamu gak akan kembali mencari saya..”
“ kenapa harus seperti itu..”
“ berjanji atau saya tidak akan pernah mau bercerita..”
“ baiklah..”
Suster itu menghela nafas dan akhirnya ia bercerita dari awal
bagaimana Chandra bisa berada disini. Semua dimulai dari hal yang sama
ketika sepasang nelayan baik hati yang membawa tubuhnya yang penuh luka
ke rumah sakit. Chandra sudah berada disini sekitar 10 hari sejak
kejadian itu. ia mengalami yang disebut arwah gentayangan. Jadi diantara
batas kematian dan kehidupan. Tubuhnya masih hidup tapi rohnya pergi
meninggalkan tubuh karena adanya hal yang sulit dimengerti secara
kedokteran.
“ lalu kenapa Cuma suster yang bisa melihat saya?”
“ karena.. dulu.. saya mengalami hal yang sama.. sebuah kecelakaan mobil sekeluarga yang membuat saya saja yang masih hidup…”
“ lalu suster bisa kembali ke tubuh suster.. apakah saya bisa melakukan itu..”
“ saya tidak tau.. ..”
“ suster tolong bantu saya.. kalau suster bisa. Seharusnya saya pun bisa..”
“ apakah kamu pernah menyakiti orang lain..?”
“ menyakiti..”
Chandra merenung. Suster menghela nafas.
“ dalam sebuah kehidupan, menyakiti orang lain adalah benih dosa yang
ditanam di masa lalu dan akan tumbuh di masa depan sebagai buah
karma”
“ saya tidak tau. Betapa banyak orang yang telah saya sakiti.. bahkan saya lupa.. “
“ sekarang kamu mengerti mengapa kamu bisa seperti ini.. ini adalah
karma yang telah kamu lakukan… apakah kamu bisa menerima keadaan kamu
saat ini..”
Chandra terdiam..
“ kalau begitu.. saya harus ikhlas. Tapi apakah akan selamanya saya begini, menjadi roh penasaran..”
“ tidak nak, tubuh kamu akan menghilang dalam 30 hari dari hari ini.
roh kamu akan perlahan menghilang dan saat itulah tubuh kamu akan mati
mengikuti rohmu yang telah lenyap..”
“ ternyata begitu menakutkan ya.. kematian itu..”
Suster bangkit dari kursi.
“ terimalah takdirmu. Sekarang, berusahalah untuk menerima segalanya
dengan ikhlas dan berdoalah agar mereka yang pernah kamu sakitin.
Memaafkanmu.. dengan begitu kamu akan menjadi tenang..”
“ terima kasih suster.. atas pencerahannya.. “
“ sama-sama. Ingat janji kamu. Jangan pernah menggangu saya lagi.. kita sudah sepakat.. “ kata suster itu beranjak pergi.
“ suster..” teriak Chandra..
“ apa lagi? Saya harus pulang karena mengantuk..”
“ apakah.. saya masih bisa hidup kembali walau sepertinya mustahil..”
Suster melempar senyum.
“ tidak ada yang mustahil di dunia ini, semua sudah ditentukan.. hidup atau matinya seseorang.. kamu sedang menjalaninya..”
Chandra pun harus merelakan suster itu pergi. Ia kembali merenung,
merenung apa yang terjadi dalam kehidupannya. Ia mengingat ayah dan
ibunya. Adik laki-lakinya yang sering ribut dengannya. Walau
sesungguhnya ia sangat sayang pada adiknya. Kini ia seorang diri dalam
kehidupan yang tak nyata ini. memperhatikan setiap bagian sudut
tubuhnya. Merindukan kehidupan yang pernah ia jalanin. Tak pernah ia
menyangka bahwa kini ia hanya seorang diri dalam dunia ini, sunyi dan
hampa.
Ia duduk memperhatikan tubuhnya sendiri, bahkan ia sulit mengenang
apa yang terjadi sampai mengapa ia seperti saat ini. nenek dan kakek
nelayan itu masuk ke dalam ruangan dimana tubuhnya kaku terdiam. Mereka
begitu baik memijit setiap sudut inci tubuhnya.
“ kakek, anak ini begitu tampan. Semoga ia terbangun, nenek ingin tau
sekali namanya.. karena selama ini kita selalu manggil dia dengan nama
Hendra..”
“ kakek juga ingin tau nek, tapi kita hanya bisa menunggu sampai saatnya tiba..”
Chandra tersentuh dengan kebaikan kakek dan nenek itu sampai
menitihkan air mata. Andai saja ia bisa mengucapkan terima kasih, dalam
lubuk hatinya terdalam. Ia akan bersujud dan memuja kebaikan dua orang
yang baik hati itu.
Kini ia hanya bisa merenung dan merenung setiap saat. Tanpa kepastian
dan menunggu sampai setiap bayangan dalam tubuhnya menghilang
meninggalkan dunia pergi menuju nirwana.
****
Tentang Martin dan keluarga Chandra.
Satu-satunya rencana yang berhasil di lakukan oleh Martin dan
orang-orang yang bertanggung jawab atas kehilangan Chandra adalah
membuat rencana. Rencana sebelum Martin pergi. Rencana mereka begitu
rapi. Mobil Chandra sengaja dijatuhkan ke jurang tebing yang tinggi dan
terbakar tanpa jejak. Hancur berkeping-keping dengan meninggalkan ktp
dan dompetnya berserta pakaian. Lalu menggunakan jasad palsu yang mereka
dapatkan dari rumah sakit untuk penelitian berjenis kelamin laki-laki.
Rencana mereka berhasil, mereka yang menemukan mobil Chandra dengan
begitu akan memastikan kalau Chandra telah mati seketika dengan tubuh
terbakar. Keluarga Chandra yang penganut agama keluarga percaya bahwa
tubuhnya harus segera di makamkan agar arwah Chandra tenang. Mereka
tidak mengizinkan polisi untuk menindaklanjutin kasus itu dan menganggap
kematian Chandra sebagai musibah keluarga. Martin pun lolos bersama
teman-temannya, sementara membuat alibi pergi keluar negeri sehingga
tidak dikatakan terlibat.
Yang mengetahui kematian Chandra hanya keluarga terdekat dan Agnes.
Agnes hanya menangis sesaat dan menerima kejadian itu, ia tidak begitu
berat melupakan Chandra karena tidak begitu cinta dengan pria itu. ia
hanya menganggap Chandra sebagai penyenang hatinya. Setelah memberikan
penghormatan terakhir. Ia pergi meninggalkan pemakaman Chandra dengan
air mata terhapus. Angel, ia tidak pernah tau kematian Chandra. Karena
sudah sejak perpisahan itu, ia berusaha tidak ingin tau apa yang terjadi
pada Chandra.
Karena pemakaman bersifat pribadi dan tidak banyak yang tau kematian
Chandra. Maka dengan begitu Chandra dinyatakan telah meninggal dengan
akta kematian sah. Foto wajahnya dengan bingkat hitam serta garis miring
disudut foto menandakan kematiannya telah menjadi sejarah dan kesedihan
keluarga terdalam. Ibu yang mencintainya tidak pernah menghapus setiap
kenangan yang ditinggalkan Chandra. Bahwa ia membiarkan kamar anaknya
tetap seperti semula. Menjadikan segalanya sebagai kenangan tanpa harus
menghapus bahwa Chandra adalah anak yang ia cintai.
***
Tentang Chandra.
Ia memiliki 29 hari lagi sebelum ia benar-benar hilang dalam
kehidupan ini. sebelum itu, ia pun berpikir untuk mengunjungi dan
melihat keluarganya untuk terakhir kali. Karena ia hanyalah sesosok roh
yang tak memiliki berat massa di bumi. Ia bisa mengikuti apa saja yang
berjalan, entah itu mobil dan kereta sampai pesawat terbang. Ia sadar,
ia ada di sukabumi dan harus kembali ke kota untuk melihat keluarganya.
Dan ia pun berpamitan bersama suster itu.
“ katanya gak mau ganggu saya lagi.. uda janji loh..”
“ suster.. saya Cuma mau titip tubuh saya. Kenapa begitu jahat..”
“ baiklah, kamu gak usah khawatir. Tubuh kamu akan terjaga baik.
Lagipula. Sudah ada sepasang nenek dan kakek itu yang merawat dan
memandikan kamu setiap harinya..”
“ baiklah saya pergi dulu ya…”
Suster yang tadinya begitu galak, akhirnya menjadi ibah kepada Chandra.
“ nama kamu siapa kalau boleh tau?”
“ Chandra.. tolong beritahu nenek dan kakek itu, mereka selalu bertanya-tanya..”
‘ tidak mungkin saya memberi tahu, itu sama saja saya melawan takdir
kehidupan. Apa yang terjadi saat ini hanya saya dan kamu yang tau.
Karena dunia kita berbeda..”
“ bailklah suster.. saya tidak mengerti aturan yang suster buat.. saya pamit dulu..”
Saat suster melihat Chandra pergi, ia kemudian berkata
“ pergilah untuk melihat mereka yang benar-benar mencintai kamu dalam
kehidupan., siapa tau itu bisa membantumu kembali ke dunia ini..”
“ semoga saja..”
Martin pun melangkah pergi meninggalkan rumah sakit. Suster menghela nafa sambil berkata dalam hatinya.
“ anak yang malang,. Semoga saja ada kehidupan yang bisa kamu
pertahankan seperti ketika saya bisa kembali dan melewatkan kegelapan
saya..”
***
”
hidup bagi mereka yang pergi hanyalah sebuah cara bagaimana kita
melihat kebenaran dan kesalahan. mereka yang pergi mengatakan kepada
kita apa itu arti keduanya dan kita yang hidup menjadikan sebagai
pedoman ” agnes davonar
Tentang Angel.
Ia sendirian di kamarnya, terbangun dari mimpi buruk di malam hari.
Ia baru saja tidur sesaat dan merasakan mimpi tentang seseorang yang
pernah ada dalam hidupnya; Chandra. Nafasnya terhenga-henga dan
keringat dingin berjatuhan di kening dan lehernya. Ia mencoba mengatur
nafasnya hingga menjadi lebih ringan, bangkit untuk mengambil segelas
air putih yang telah ia siapkan di meja hias disamping kamar
apartementnya yang berukuran studio.
Saat ia meminumnya, kaca hias yang berukuran ovale itu dipenuhi oleh
beberapa foto-foto Angel dengan teman-temannya disaat bersama dengan
beberapa gaya. Tapi yang paling membuat matanya selalu tak berhenti
menatap adalah fotonya bersama Chandra di setiap kenangan yang ia
abadikan. Foto disaat mereka berseragam sekolah akhir bersama dengan
bahagianya merayakan kelulusan dan foto disaat mereka bersama menikmati
kemesraan.
“ gue gak sampai hati untuk menghapus semua ini Chandra.. andai loe tau. Betapa gua masih..” ucap Angel terdiam.
Setelah merasa tenang, angel kembali membaringkan dirinya di ranjang.
Dan tidur kembali dengan selimut tebal yang menutupi seluruh tubuhnya.
Beberapa jam kemudian terdengar suara jam walker klasik berbentuk
doraemon yang berteriak untuk membangunkannya. Terlihat pukul 6.30.
Angel bangun dan bergegas untuk mandi lalu mempersiapkan dirinya untuk
bekerja. Dengan cepat kini ia telah menjadi lebih dewasa dari
sebelumnya. Wajahnya yang sejak sma sampai saat ini tidak pernah
berubah. Ia tidak pernah suka berdandan dan rambutnya masih sama
sepanjang lenganya. Ia bekerja di supermarket besar tak jauh dari tempat
tinggalnya. Sebagai admi bagian logistic.
Seseorang junior staff perempuan menyapanya dan bertanya.
“ mbak kurang tidur ya matanya kok bengkak dan keliatan garis hitam dibawanya..”
“ iya neh. Mungkin akhir-akhir ini lagi banyak pikiran..”
“ jaga kesehatan ya mbak..”
“ makasih atas perhatiannya..”
Angel pun menatap cermin bias yang ada diruangan kantornya. Benar
kata staff junior itu. sudah terlalu lama ia bersedih dan tidak cukup
tidur. Sudah seharusnya ia bangkit, tapi ia tidak pernah tau darimanah
dan bagaimana harus memulai semuanya.
Segalanya masa lalu terus hidup dan membuatnya sulit melepas.
***
Tentang Chandra.
Chandra tiba dirumahnya. Rumah besar dengan segala yang dimiliki
rata-rata orang-orang kaya yang memiliki pendapatan cukup. Saat itu
rumah itu kosong, tak ada siapapun. Ibu, adik dan ayahnya sedang pergi
entah kemana. Ia masuk ke dalam dan memperhatikan setiap jengkal apa
yang ia bisa kenang tetang istana tempat ia dilahirkan. Ruang tamu
dengan foto keluarganya yang memancarkan kebahagiaan. sepeda yang selalu
ia gunakan di garansi rumah berserta mobilnya. Semua masih ada dan
terawat dengan rapi.
Hal yang paling membuatnya terharu adalah saat ia masuk ke kamarnya
di lantai dua rumah itu. ia masih menemukan segala miliknya di kamar.
Ranjang empuk miliknya, mainan super hero koleksinya di lemari kaca.
Semuanya masih tampak sama dan yang paling menonjol diantara semua itu.
ia melihat sendiri foto hitam putih bergaris hitam diatas bingkai yang
terletak di meja belajarnya. Chandra mendekat dan membaca tulisan yang
ada di samping bingkai itu.
“ untuk yang selalu kami sayangi, beristirahatlah dengan tenang.. . ayah, ibu dan Rudy”
Seketika air mata Chandra terjatuh. Ia tak pernah menyangka kini
keluarganya telah menganggapnya telah tiada. Padahal ia belum
benar-benar mati, tapi tak ada yang bisa ia lakukan. Ia tidak ingin
melawan takdir yang saat ini terjadi. Ia mulai berpikir apa yang akan
terjadi bila ia meminta suster yang bisa melihatnya dan mengatakan kalau
keluarganya bisa menemukan tubuhnya di rumah sakit itu. tapi ia kembali
teringat oleh kata suster itu.
“ saya tidak mungkin melawan takdir apa yang terjadi sekarang, kalau
saya bilang saya tau kamu, maka saya akan mengubah jalan takdir. Itu
dosa untuk saya.. jadi biar waktu yang menjawabnya..”
Chandra hanya bisa tertenun. Ia merebahkan tubuhnya di kasur empuk
miliknya. Walau hanya bayangan ia masih bisa merasakan kehangatan
ranjang yang telah menjadi bagian hidupnya sejak kecil. Saat ia berbarik
tiba-tiba ia melihat sesuatu tak jauh dari lemarinya. Sebuah foto yang
masih tertempel. Foto sekolah ia bersama teman-temannya. Foto
kenang-kenangan disaat ia merayakan kelulusan. Foto yang sama ada di
rumah Angel.
Saat itulah Chandra tersadar akan Angel. ia sadar, angel adalah salah
satu orang yang paling tersakiti oleh prilaku dan tindakan playboynya.
Ia ingin sekali meminta maaf sebelum ia bisa melakukan itu. ia ingin
sekali melihatnya untuk terakhir kali sebelum rohnya menghilang dalam
dunia ini. tiba-tiba pintu terbuka dan ibu Chandra muncul sambilk
membawa seikat bunga mawar putih. Ia meletakkan diatas bingkai foto
Chandra. Chandra memperhatikan wajah ibunya yang kusam karena menangisin
kepergiaannya. Tanpa ia sadari keluarganya telah kembali dari luar.
Dan untuk terakhir kalinya, ia melihat sang ibu menangis menatap bingkai wajahnya. Tak tahan ia pun mendekat kepada ibunya.
“ maafkan Chandra bu, selama ini selalu membuat itu bersedih.. Chandra minta maaf..” kata Chandra berlinang air mata.
Tentu saja ibunya tak bisa merasakan dan mendengar apa yang ia
katakan. Chandra pun pergi tak kuasa melihat air mat sang ibu, melihat
ayah dan adiknya yang sedang menyiapkan makan siang. Keduanya terlibat
pembicaraan.
“ ibu kamu dimana, Rud?”
“ sedang diatas menaruh bunga di kamar kakak..”
“ kasihan ibumu. Ia tidak siap dengan semua ini..”
“ kita gak bisa apa-apa Papa. Ini sudah rencana Tuhan..”
Chandra pun melihat keduanya untuk terakhir kali. Ia pergi keluar
rumah dan saat ditaman ia melihat anjing kesayangannya Pedro. Anjing
jenis golden. Seperti yang selalu dikatakan dalam dongeng, kalau anjing
bisa melihat sosok halus. Kini Chandra menyakini kebenaran itu, Pedro
bisa merasakannya. Pedro terus memainkan ekornya kegirangan.
“ titip ayah, ibu dan adik disini ya..pedro..”
Chandra pun meninggalkan rumahnya, pedro menatap majikannya dengan
gundah. Dan akhirnya perpisahan terjadi diantara semuanya. Chandra
melangkah dijalan, ia ingin pergi menuju satu tempat yang selalu ia
lakukan disaat ia masih bersama Angel. Menuju apartement milik Angel
yang tempatnya di tengah kota. Sama halnya seperti manusia. Chandra
tidak akan bisa begitu cepat sampai kemana saja yang ia sukai, ia harus
berjalan sampai kakinya benar-benar sampai ke tempat yang ia inginkan.
Walau tubuhnya tidak memiliki berat massa tapi ia tidak bisa melawan
gravitasi bumi. Ia hanya tidak memiliki rasa lelah dan ringan.
***
Di apartement Angel.
Chandra masuk ke ruangan kamar Angel yang gelap tanpa cahaya. ia
memperhatikan kamar orang yang pernah dalam hidupnya. Tidak begitu rapi
dan sepertinya tidak terurus. Mungkin karena Angel terlalu sibuk
pikirnya. Ia menemukan cermin hias Angel, menemukan fotonya yang
tertempel disudut kaca. Tangannya mencoba meraih dan seperti sebuah
keajaiban. Foto yang tertempel di kaca itu terlepas dan terjatuh saat
Chandra menyentuhnya.
“ aku gak salah apa kebetulan..”
Chandra kemudian melakukan hal yang sama kepada foto-foto lain. Tapi
tidak bereaksi, ia pun berpikir bahwa itu hanya kebetulan atau karena
tertiup angin. Ia menghela nafas.
“ andai saja aku bisa hidup kembali, aku pasti akan benar-benar
menyesali meninggalkan orang yang baik dan mencintaiku dengan tulus
seperti kamu. Kini aku hanya bisa menyesal.. sungguh menyesal. Maafkan
aku Angel..”
Tiba-tiba lampu menyala. Chandra melihat Angel pulang. Ia membawa
beberapa kantung pelastik ditangannya. Tergesa-gesa memasukan beberapa
sayur, buah dan minuman ke lemari es. Chandra memperhatikan Angel. gadis
itu benar-benar tak lagi memperhatikan keadaanya. Sama seperti ketika
ia melihat ibunya, kusam dan tak terawat. Angel menghela nafas
kelelahan. Saat ia hendak menuju ruangan kamarnya, ia menemukan fotonya
terjatuh. Lalu mengambilnya.
“ siapa yang jatuhin..aneh”
Angel pun menempelkan kembali fotonya di cermin hias. Lalu pergi
untuk mandi karena merasa keringat tubuhnya terlalu menganggu. Chandra
tersenyum melihat Angel yang menempel fotonya walau tanpa tidak rapi dan
terlihat miring, ia pun secara reflek membenarkan dan seperti hal yang
terulang, foto itu terjatuh saat ia menyentuhnya. Chandra terkejut.
“ kenapa bisa begini ya..? “ ia jadi penasaran dan melakukan berulang
ulang. Foto itu berhasil ia angkat dari lantai tapi terjatuh lagi.
“astaga ini bukan angin.. aku bisa menyentuhnya..”
Chandra terus mencoba untuk mengambil foto itu dan berkali-kali
mencoba gagal dan berhasil. Foto itu hanya jatuh dan jatuh kembali.
Angel keluar dari kamar mandi dengan rambut tertutup handuk. Saat ia
hendak menyalakan mesin pengering rambut. Ia kembali menemukan fotonya
terjatuh. Saat itu Chandra menghindar darinya. Ia bertanya-tanya dalam
hati, mengapa foto ini bisa terjatuh lagi. Ia mengambil foto itu dan
menempelkannya kembali.
Tidak ada pikiran yang buruk di kepalanya ia mengeringkan rambutnya
dengan sisir. Chandra mencoba menyentuh foto itu dan terjatuh. Kali ini
Angel terdiam. Merasa ada yang aneh. Ia menatap cermin seperti melihat
sosok Chandra. Tapi menghilang kemudian.
“ ANEH.. foto ini jatuh lagi, tapi tadi seperti ada dia..”
Chandra menyadari Angel bisa memperhatikannya karena angel benar ia benar-benar tampak walau sesaat dan ada disana.
“ mungkin gue uda gila kali ya..”
Karena tidak ingin pusing, angel mencabut semua foto-fotonya bersama
Chandra dari kaca hias dan memasukan ke dalam kotak di lemar. Sambil
berkata di cermin
“ gua akan lupain semuanya, mulai saat ini.. selama nya..” kata Angel
Hendra pun terdiam. Ia sadar gadis itu sedang mencoba melupakannya.
Tak berdaya tertunduk menerima takdirnya. Mereka berdua tidak pernah
menyadari, bahwa apa yang angel rasakan baru saja adalah kebenaran
dimana Chandra benar-benar ia lihat dari cermin. Chandra pun tak
menyadari kemunculannya sesaat dan bagaimana tanganya bisa menyentuh
foto adalah mujizat yang terjadi. Seandainya ia mau belajar dan belajar
lagi untuk fokus. Mungkin ia akan menemukan kelebihan dari tubuhnya yang
hampa. Ia tidak bergegas dari rumah Angel. terus ada disana
memperhatikan apa yang selalu Angel lakukan sampai melihat gadis itu
makan dengan banyaknya, tidur menggorok dan hanya bisa tertawa kecil.
Hal yang bodohnya tidak pernah ia perhatikan saat bersama dan ia
menyesal.
***
Chandra pulang ke rumah sakit. Suster yang selalu menolaknya untuk
bicara mulai terbuka dan ramah. Suster mulai sadar, tidak ada gunanya
untuk bersikap dingin dan angkuh. Ia juga pernah merasakan hal yang sama
dan mengerti bagaimana sulitnya menjadi seorang diri di dunia yang
asing. ia memberikan saran kepada Chandra untuk selalu dekat dengan
tubuhnya agar ia tidak kehilangan factor yang sulit dijelaskan secara
akal sehat. Suster hanya mengatakan
“ kamu dan tubuhmu ibarat dua orang anak kembar yang terpisah, ketika
yang satu menghilang, ia akan bersedih dan jadi semakin dekat semakin
baik.”
Chandra kemudian mengatakan apa yang ia rasakan saat di apartement angel.
“ saya benar-benar seperti bisa mengangkat foto itu..”
“ itu tidak mungkin, karena roh yang ada pada dirimu adalah hampa dan
kosong tak berbobot. Untuk mengangkat kapas saja tidak akan bisa..”
“ tapi saya tidak bohong suster.. coba lihat ini..”
Chandra mencoba mengambil secangkir kopi milik suster di atas meja.
Ia melakukan dan suster memperhatikan. Sayang beberapa kali mencoba ia
gagal.
“ sudahlah tidak usah di coba, itu hanya kebetulan ada angin atau
factor lain. saya harus kembali bekerja, kita bicara lagi setelah saya
santai..”
“ aneh.. rasanya tadi benar-benar terjadi..” kata Chandra mengeluh.
Suster mengangkat tubuhnya dari kursi dan beranjak pergi sambil tertawa kecil memperhatikan Chandra. Sebelum pergi ia berkata.
“ bagaimana sudah bertemu dengan keluargamu?”
“ sudah.. mereka sudah menganggap saya mati..” kata Chandra.
“ bersabarlah.. “
Chandra masih melakukan hal yang sama, mengangkat secangkir air dan
tetap tak pernah berhasil. Ia menjadi jengkel dan berpikir mungkin saja
kebetulan yang dikatakan suster itu benar. Setelah bosan mencoba.
Chandra keluar dari ruangan suster dan berjalan mengelilingi rumah
sakit. Ia melewati satu kamar pasien vip yang terdapat nenek sedang
kesulitan bernafas, ia memperhatikan nenek yang berusaha bernafas tapi
tak bisa bergerak. Ia mencoba mengangkat tangannya untuk menekan tombol
panggilan darurat tapi ia terlalu lemah.
Chandra mencoba menolong nenek yang sedang kritis itu, ia
kebingungan, ia tidak bisa memanggil siapapun termasuk suster yang bisa
mengenalnya karena waktu terbatas. Suster di depan ruang jaga juga tidak
bisa mendengar panggilannya apa lagi melihatnya, akhirnya ia mencoba
menekan tombol panggilan darurat. Sekuat tenaga dan fokus. Dan.. tombol
itu benar-benar dapat ia tekan, terdengarlah suara panggilan darurat
pasien yang membuat suster-suster berlarian ke ruang pasien nenek itu.
Nenek itu tak sadarkan diri tapi seperti sempat melihat sosok Chandra
dan suster pun masuk. Memberikan pertolongan pertama kepada nenek itu,
Chandra terdiam, ia kini sadar, apa yang terjadi barusan bukan
kebetulan, ia benar-benar bisa menekan tombol itu. suster yang bisa
melihatnya masuk. Chandra berkata.
“ saya yang menekan tombolnya.. saya bisa.. bisa merasakan tombol itu..”
Suster terdiam, ia benar-benar tak menyangka apa yang Chandra katakan
benar-benar terjadi. Tapi ia tidak bisa banyak membahas talenta
Chandra, ia harus menolong pasien bersama dokter yang sudah bersiap-siap
melakukan pertolongan kepada Nenek yang malang itu. Chandra keluar dari
ruangan itu, kini ia benar-benar mampu melakukan apa yang mustahil ia
lakukan sebelumnya, ia bisa membuka lembaran Koran. Walau terbatas,
perlahan kekuatan tersembunyinya benar-benar terjadi.
***
Tentang Angel.
Terdiam di kamar. Hari ini adalah detik detik terakhir mendekat di
hari ulang tahunnya. Keluarganya telah pindah keluar kota, ia memutuskan
untuk tetap di kota yang sekarang ia tinggalin demi Chandra. Kini ia
benar-benar berpikir penyesalan memutuskan kepindahan itu. kue kecil dan
lilin kecil tertancap diatasnya. Api belum menyala disamping korek api
yang telah ia siapkan. Ia memperhatikan setiap detik waktu menunggu
hingga lewat hari ini. merenung dan merenung di kamarnya seorang diri.
Tanpa ia sadari. Chandra sudah ada diruangan itu, memperhatikan apa
yang angel lakukan, terdiam di meja dan menunggu waktu hingga ulang
tahunnya tiba.
“ mungkin Tuhan sudah punya cara untuk mengatur semua yang terjadi
dalam hidup gua. Besok harus jadi perubahan terbesar dalam hidup gua,
gak bisa selamanya begini..”
Chandra mendekat. Ia mengenang dimana setiap ulang tahun, ia selalu
memberikan angel bunga dan merayakan hal terakhir bersama dengan makan
di restorant, Walau tidak romantic ia mengenang hal itu sebagai
kenangan. Angel bersiap menyalakan lilin ketika melihat semenit yang
akan datang adalah hari ulang tahunnya. Satu persatu jumlah lilin yang
sesuai umurnya 20 tahun telah ia nyalankan. Chandra mendekat. Ia tepat
duduk berhadapan dengan Angel yang tentu saja tidak merasakan
kehadirannya.
Ketika Angel hendak meniup lilinnya, Chandra iseng mematikan setiap api itu dengan tangannya dan berhasil. Angel jadi bingung.
“ kok mati apinya..” kata Angel bingung.
Ia menyalakan lagi dan ketika semua lilin menyala, Chandra
mengulangnya. Ia tertawa lucu saat angel tak sadar apa yang ia lakukan.
Angel semakin kesal, ia mencoba memastikan ruangan dan melihat
jendela kamarnya terbuka. Ia pun menutupnya. Saat ia kembali, Chandra
sudah menyalakan semua lilin itu dengan kekuatannya. Yaitu mengangkat
korek api dan menyalakan satu persatu.
Angel hanya menatap dan berusaha mengingat betul bahwa api dililin
itu benar-benar telah mati. ia kembali dan mulai ketakutan. Menatap
sekeliling ruangan. Tak ada siapapun. Akhirnya ia menutup hari itu hanya
dengan meniup lilin kembali dan meminta satu hal dalam hari bahagianya.
“ semoga ada kebahagian di hari ini yang bertambah..”
Chandra mengucapkan doa disampingnya.
“ gua selalu berdoa agar kita bisa kembali lagi dan menyadari betapa pentingnya yang terjadi dalam hidup kita..”
***
Siang itu, Angel sedang merapikan beberapa bahan-bahan keperluan
supermarket di ruangan sayur-sayuran. Saat ia sedang merapikan
sayur-sayuran, agnes bersama ibunya sedang berbelanja. Angel menatap
kedua orang itu, Agnes menyakini seperti melihat angel. tapi angel yang
ingat betul siapa agnes hanya mencoba fokus pada perkerjaannya. Agnes
meminta waktu kepada ibunya untuk bertemu dengan Angel. ia mendekati
Angel.
“ sorry, kalau gak salah kita pernah bertemu ya?”
“ hm.. ia. Gua angel. loe pacar Chandra kan..”
“ iya dulu waktu sama Chandra..”
“ ada yang bisa dibantu..”
“ oh gapapa. Cuma memastikan aja.. salam kenal ya..”
“ salam kenal juga..” kata Angel terlihat sibuk dan mencoba tidak tertarik melakukan pembicaraan dengan Agnes.
Agnes merasa angel tidak suka akan kehadirannya. Sebelum pergi ia pun menyampaikan sesuatu.
“ ehm.. gua Cuma pengen kasih tau. Uda tau kan kalau Chandra uda pergi?”
“ pergi.. pergi kemana?” tanya Angel bingung
Agnes mulai yakin angel tak tau Chandra sudah tiada.
“ lagian bukan urusan gua lagi..” kata Angel meninggalkan Agnes dengan sekaranjang sayuran brokoli
“ Chandra uda meninggal..” kata Agnes
Angel terdiam. Kerajang brokolinya terjatuh karena terkejut. Ia mencoba memungutnya dan Agnes ikut membantu.
“ mobilnya jatuh ke jurang saat mau ke puncak.. kejadian uda 2/3 minggu lalu.. sorry, gua pikir loe uda tau..”
Angel hanya terdiam, wajahnya rusuh..
“ makasih ya informasinya.. gua kerja dulu..”
Angel pun meninggalkan Agnes. Agnes kembali kepada ibunya. Di ruangan
gudang. Angel menangis sejadi-jadinya ketika ia tau Chandra telah
tiada. Ia pun meminta izin untuk pulang cepat. Ia segera menuju rumah
Chandra. Memastikan apa yang terjadi itu benar. Ia disambut oleh ibu
Chandra. Segelas cangkir teh menemanin mereka di meja ruang tamu. Angel
mendengarkan semua cerita ibu Chandra yang berlinang air mata. ia
sendiri tak kuasa menahan air mata, kini semua telah terbuka,. Akhirnya
ia tau fakta bahwa Chandra tidak akan pernah ada dalam kehidupannya.
***
Tentang Chandra
Chandra memiliki hobby baru dalam dunianya, mencoba mengangkat apapun
dan melatih kekuatan mustahil yang sulit dipahami suster. Suster hanya
mengingatkan untuk tidak mengunakan cara itu karena akan membuat orang
lain ketakutan.
“ tenang aja, saya pakai yang baik-baik kok.. buktinya kemarin nolong nenek itu kan..”?
“ iya tapi jangan untuk iseng ya. Bisa bahaya.. ingatlah selalu kamu
tidak boleh mencampuri urusan kehidupan nyata. Karena bukan duniamu
lagi..”
“ iya. Iya..”
Suster membuka kertas dan menghitung waktu Chandra.
“ sisa waktunya hanya tinggal 20 hari lagi,. Apa yang hendak kamu lakukan sekarang..”
“ tidak tau..”
“ kamu sudah punya kekasih?”
“ kekasih, rasanya yang sekrang tidak benar-benar mencintai saya. Tapi yang sebelumnya ia..”
“ kalau begitu kenapa tak kamu kunjungi..?”
“ sudah.. sudah saya lakukan, tapi rasanya pedih sekali ketika melihat dia.. menyesal telah menyakiti dia..”
“ begitulah cinta, inilah mengapa saya tidak ingin ada cinta.. bikin ribet..”
Chandra pun bertanya sesuatu pada suster.
“ suster. Bisakah saya menampakan diri kepada orang lain,.”
“ tentu saja tidak bisa. Hanya orang-orang tertentu yang bisa
melihatmu.. jangan sekali sekali melakukan itu, lihatlah tubumu, semakin
hari semakin pudar.. sebaiknya jangan menambah hal-hal aneh daripada
tubuhmu lenyap..”
‘ memangnya ketika kita menampakan diri kita. Itu berbahaya..”
“ mungkin hidupmu berkurang satu hari.. apa kamu siap?”
“ andai saja bisa saya lakukan. Saya ikhlas..”
“ coba saja..”
“ bagaimana caranya..”
Suster terdiam.
“ itu yang saya pun tidak tau..”
Chandra dan suster pun hanya saling menatap tak mengerti apa yang
harus ia lakukan. Tiba-tiba suster menyarankan Chandra untuk melakukan
hal yang sulit di pahami tapi ia pernah melakukan itu kepada orang yang
sebelumnya ia temui selain Chandra. Orang itu berhasil menampakan diri,
tapi resikonya hidupnya jadi singkat. Chandra pun rela, tugasnya hanya
satu. Menuju sebuah tempat yang suci.. disanalah ia bisa menampakkan
diri.
***
bersambung...............................................