BAB I
kontemporer
·
Modern : Teori Sistem Umum (Bertalanffy)
·
Interpretasi Simbolik : Teori Pengorganisasian (
Carl Weick) Teori Konstruksi Sosial (Peter Berger)
·
Postmodernisme : Cultural Studies
·
Klasik
·
Sruktural Klasik : Birokrasi (Weber). Manajemen
Ilmiah (Taylor). Penerimaan Kewenangan (Barnard)
ASUMSI –ASUMSI PERSPEKTIF ORGANISASI
1.KLASIK
Asumsi : organisasi dipahami sebagai
tempat (wadah) berkumpulnya orang-orang yang diikat dalam sebuah aturan-aturan
yang tegas dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah terkoordinir
secara sistematis dalam sebuah struktur guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
2. MODERN
Asumsi : Organisasi sebagai sebuah
jaringan sistem yang terdiri dari setidak-tidaknya 2 orang atau lebih dengan
kesalingtergantungan, input, proses dan output. Menurut pandangan ini,
orang-orang (komunikator) bekerjasama dalam sebuah sistem untuk menghasilkan
suatu produk dengan menggunakan energi, informasi dan bahan-bahan dari lingkungan
3. INTERPRETASI SIMBOLIK
Asumsi : Organisasi memproduksi situasi /
lingkungan/ budaya/ realitas sosial melalui pemaknaan atas interaksi dalam
organisasi. Organisasi terbentuk karena adanya interaksi (komunikasi) yang
terjadi antar anggota melalui pemaknaan atas simbol-simbol, baik simbol verbal
maupun non verbal.
4. POSTMODERNISME
Asumsi : postmodernisme mencoba untuk
mengkritisi (melakukan penentangan thd) perspektif modernisme yang menempatkan
organisasi dalam bentuk sistem yang rasional empiris. Sistem dalam pengertian
modernisme adalah hubungan rasional dari berbagai unsur yang ada dalam
organisasi yang cenderung mengesampingkan intuisi dan pengalaman individu.
Postmodernisme juga menganggap bahwa organisasi sebagai tempat terjadinya
negosiasi kekuasaan, dominasi kelompok dan pertarungan kepentingan sehingga
perlu adanya rekonstruksi kekuasaan. Untuk itu postmodernisme mencoba
memberikan ruang pada munculnya partisipasi anggota organisasi
PERKEMBANGAN TEORI ORGANISASI
menurut wayne pace diantara 2 paradigma
Teori struktural klasik
1.organisasi
sosial=merujuk pada pola-pola interaksi sosial yang terjadi dalam sebuah
kelompok sosial, yaitu kelompok atau kumpulan orang yang terbentuk atas dasar
kesamaan kepentingan yang saling berhubungan dan melakukan interaksi sosial.
Hubungan yang terjadi ini menghasilkan aspek status sosial yang berbeda.
Jaringan hubungan & kepercayaan bersama suatu kelompok ini yang biasanya
disebut dengan struktur.
2.organisasi
formal
·
Suatu organisasi terdiri dari hubungan yang
ditetapkan antara jabatan-jabatan.
·
Tujuan / rencana organisasi terbagi ke dalam
tugas- tugas yang disalurkan di antara berbagai jabatan sebagai
kewajiban (jod description).
·
Kewenangan untuk melaksanakan kewajiban
diberikan kepada jabatan (saat sah menduduki jabatan).
·
Garis2 kewenangan & jabatan diatur menurut
suatu tatanan hierarkis.
·
Suatu sitem aturan/regulasi yang umum tapi tegas
yang ditetapkan secara formal, mengatur tindakan2 & fungsi
jabatan dalam organisasi
·
Prosedur dalam organisasi bersifar formal dan
impersonal.
·
Adanya prosedur untuk menjaga disiplin anggota.
·
Anggota organisasi harus memisahkan kehidupan
pribadi dan kehidupan organisasi.
·
Pegawai dipilih untuk bekerja dalam organisasi
berdasarkan kualifikasi teknis
·
Penilaian kenaikan jabatan dilakukan
berdasarkan senioritas dan prestasi kerja.
Transisional
1.teori
perilaku
1.1. Teori Komunikasi-Kewenangan : Chester
Barnard
ü Organisasi
formal : suatu sistem kegiatan dua orang atau lebih yang
dilakukan secara sadar dan terkoordinasikan.
ü Menitikberatkan
konsep sistem dan konsep orang.
Eksistensi organisasi bergantung pada
kemampuan manusia untuk berkomunikasi dan kemauan untuk bekerja
sama dalam mencapai tujuan yang sama. - - Fungsi utama pimpinan
adalah mengembangkan & memelihara suatu sistem komunikasi
1.2. Teori Penerimaan Kewenangan
Empat syarat seseorang mau menerima pesan
otoritatif :
1.Orang tersebut memahami pesan yang dimaksud.
2.Orang tersebut percaya bahwa pesan itu tidak
bertentangan dengan tujuan organisasi.
3.Orang tersebut percaya (pada saat memutuskan
bekerja sama) bahwa pesan yang dimaksud sesuai dengan minatnya.
4.Orang tersebut memiliki kemampuan fisik dan
mental untuk melaksanakan pesan (sesuai dengan kompetensi dirinya).
1.3. Teori
Hubungan Manusia ;elton mayo
Melakukan penelitian di kompleks Hawthorne milik
Western Electric Company
Efek Hawthorne :
1.Perhatian terhadap orang-orang boleh jadi
mengubah sikap & perilaku pekerja.
2.Moral dan produktifitas dapat meningkat apabila
para pegawai mempunyai kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain.
“kondisi kerja yang menyenangkan, bebas dan
membahagiakan dapat meningkatkan produktifitas”
1.4.Teori
fusi bakke
Proses Fusi :
Organisasi , hingga tahap tertentu, mempengaruhi
individu, sementara pada saat yang sama individupun mempengaruhi organisasi.
Organisasi yang dipersonalisasikan oleh setiap
ndividu pegawai dan individu yang disosialisaikan oleh organisasi. Karena itu
setiap pegawai menunjukkan ciri-ciri organisasi, dan setiap jabatan tampak unik
seperti individu yang mendudukinya. Setelah fusi, setiap pegawai tampak
menyerupai organisasi, dan setiap jabatan dalam organisasi dimodifikasi sesuai
dengan minat khusus individu.
1.5. Teori
Peniti Penyambung;the linking pin model
Konsep ini berkaitan dengan kelompok yang tumpang
tindih dalam peran (sebagai pemimpin untuk unit yang lebih rendah dan sebagai
anggota unit yang lebih tinggi)
Menunjukkan hubungan ntarkelompok. Organisasi
berorientasi pada hubungan ke atas dalam hal : komunikasi, pengaruh pengawasan
dan pencapaian tujuan organisasi
2.teori sistem
Satu-satunya cara yang bermakna untuk mempelajari
organisasi … adalah sebagi suatu sistem” (Scott)
Bagian-bagian dalam organisasi merupakan sebuah
sistem, berupa individu dan kepribadiannya, struktur formal, pola interaksi
informal, pola status & peranan, lingkungan fisik pekerjaan. Inilah yang
disebut sistem organisasi.
Konsep sistem fokus pada pengaturan, interakis,
pola komunikasi dan hubungan antara bagian-bagian & dinamika hubungan
tersebut yang menumbuhkan kesatuan / keseluruhan
Dalam sistem terdapat hubungan interdependensi
diantara komponen / bagian suatu sistem (subsistem)
Suatu perubahan pada suatu bagian/komponen akan
membawa perubahan pada setiap komponen lainnya dalam keseluruhan sistem.
Salah satu tokoh Teori Sistem Umum : Bertalanffy,
mengindentifikasina beberapa prinsip yang berlaku bagi semua jenis sistem yakni
bahwa mesin, organisme dan organisasi memiliki proses serupa dan dapat
diuraikan dengan prinsip-prinsip yang sama
CIRI CIRI SISTEM
Nonsumativitas, yaitu suatu sistem tidak sekedar
jumlah dari bagian-bagiannya. Namun dia akan memperoleh identitas yang terpisah
dari masing-masing hubungan.
Unsur-unsur struktur, fungsi dan evlusi. Sturktur
merujuk pada hubungan antarkomponen suatu sistem. Struktur mencerminkan
keteraturan
Keterbukaan. Organisasi adalah sistem sosial.
Batas-batasnya dapat ditembus, yang memungkinkan organisasi berinteraksi dengan
lingkungannya sehingga memperoleh energi dan informasi.
Hierarki. Suatu sistem merupakan suatu
suprasistem bagi sistem-sistem lain di dalamnya, atau sebagai subsistem bagi
suatu sistem yang lebih besar.
TEORI SISTEM SOSIAL KATZ & KAHN
Kebanyakan interaksi kita dengan orang lain
merupakan tindakan komunikatif (verbal/non verbal, bicara / diam). “komunikasi
– pertukaran informasidan transmisi makna – adalah inti suatu sistem sosial
atau suatu organisasi. Termasuk dalam bentuk-bentuk interaksi sosial seperti
penggunaan pengaruh, kerja sama penularan sosial atau peniruan dan kepemimpinan
yang dimasukkan dalam konsep organisasi.
subjektivis
1.teori pengorganisasian
CARL WEICK
Proses pengorganisasiaan akan menghasilkan
organisasi. Pengorganisasian adalah sebuah proses dan aktivitas/kegiatan.
Walaupun organisasi memiliki struktur namun bagaimana organisasi bertindak dan
bagaimana organisasi tersebut tampil ditentukan oleh struktur yang ditetapkan
oleh pola-pola reguler perilaku yang saling bertautan. (Weick,).
Komunikasilah yang merupakan proses
penting. Proses menghasilkan struktur. Suatu sistem jelas manusia. Manusia
tidak hanya menjalankan organisasi, manusia merupakan organisasi itu sendiri.
Pengorganisasian adalah suatu gramatika
(aturan, konvensi, praktik organisasi) yang disahkan secara mufakat untuk
mengurangi ketidakpastian dengan menggunakan perilaku bijaksana (pengalaman)
yang saling bertautan. (pengalaman dilalui bersama dengan orang lain melalui
sistem lambang/simbol)
Proses / Tahap Pengorganisasian :
1.Tahap Enactment secara sederhana berarti bahwa
paraanggota organisasi menciptakan ulang lingkungan mereka dengan menentukan
dan merundingkan makna khusus bagi suatu peristiwa
2.Tahap seleksi,aturan-aturan dan siklus
komunikasi digunakan untuk menentukan pengurangan yang sesuai dengan
ketidakjelasan
3.Tahap retensi,memungkinkan organisasi menyimpan
informasi mengenai cara organisasi itu memberi respon atas berbagai situasi
METAPHORA ORGANISASI; gareth morgan
Organisasi dapat dilihat dari berbagai
perspektif. Perspektif pertama sebagaimana yang diungkapkan oleh Gareth Morgan
melihat organisasi dalam 8 metafora1. Antara lain :
1. Organisasi ibarat mesin (machine). Organisasi
mengolah segala sumberdaya yang ada dan memiliki bagian-bagian yang
menghasilkan produk dan jasa.
2. Organisasi ibarat organisme (organism).
Seperti tumbuhan atau hewan, organisasi lahir, tumbuh, berfungsi dan
beradaptasi terhadap perubahan- perubahan lingkungan dan pada akhirnya ia
mati.
3. Organisasi ibarat otak (brain). Ia memproses
informasi, ia memiliki intelegensi, ia mengkonseptualisasi dan ia
membuat perencanaan.
4. Organisasi ibarat budaya (culture) karena ia
mencipta pengertian, memiliki nilai dan norma, dan diperkuat
dengan cerita-cerita dan ritual-ritual bersama.
5. Organisasi seperti sebuah sistem politik
(political system) , dimana kekuasaan dibagi, pengaruh
dijalankan, dan keputusan-keputusan dibuat.
6. Organisasi sebagai penjara supranatural
(psychic prisons) karena ia dapat membentuk dan membatasi kehidupan
anggota-anggotanya.
7. Organisasi sebagai perubahan dan transformasi
(flux and transformation), karena ia menyesuaikan diri, berubah, tumbuh
atas dasar informasi, umpan balik dan kekuatan logika.
8. Organisasi sebagai instrumen dominasi
(instrument of domination) karena ia mengandung kepentingan-kepentingan
yang bersaing, yang beberapa di antaranya mendominasi yang lain.
TRADISI STUDI ORGANISASI; LITTLE JOHN
Stephen W Littlejohn memberikan satu bentuk
metafora lain yang mengibaratkan bahwa organisasi adalah sebagai sebuah
jaringan (Organizational Network). Jaringan adalah struktur-struktur sosial
yang diciptakan melalui komunikasi di antara individu-individu dan
kelompok-kelompok. Sewaktu orang berkomunikasi dengan orang lain, sebenarnya ia
sedang membuat kontak-kontak dan pola-pola hubungan dan saluran-saluran ini
menjadi instrumen dalam semua bentuk fungsi sosial, dalam organisasi-organisasi
dan dimasyarakat luas. Organisasi dipahami mampu membangun realita sosial.
Jaringan adalah saluran-saluran melalui mana pengaruh dan kekuasaan dijalankan,
tidak hanya oleh manajemen dengan cara formal tetapi juga informal diantara
para anggota organisasi.2
Sementara itu, Peter Monge dan Eric
Eisenberg3 melihat teori jaringan sebagai suatu cara untuk
mengintegrasikan tiga tradisi dalam studi organisasi. Pertama tradisi
posisional, relasional, dan kultural.
TRADISI POSISIONAL
Tradisi ini memberikan perhatian pada struktur
dan peran-peran formal dalam organisasi. Organisasi dalam pandangan tradisi ini
dipandang sebagai sekumpulan posisi seperti administrator, pimpinan dan
anggota. Setiap posisi memiliki fungsi-fungsi tertentu. Pendekatan yang
dipergunakan oleh tradisi ini adalah pendekatan struktural, yang mendefinisikan
sebuah organisasi sebagai sebuah kumpulan yang stabil dari hubungan-hubungan
yang didefinisikan secara formal.
Tradisi posisional terdiri dari beberapa teori
tentang jaringan-jaringan komunikasi formal. Teori-teori ini cenderung meneliti
cara-cara manajemen menggunakan jaringan-jaringan formal untuk mencapai
tujuannya.
TRADISI RELASIONAL
Tradisi ini dibangun diatas asumsi dasar bahwa
organisasi terbentuk karena adanya interaksi timbal balik antar individu. oleh
karena itu tradisi ini memberikan perhatian pada cara-cara organisasi terbentuk
melalui interaksi antar individu-individu. tradisi ini berhubungan dengan
cara-cara hubungan-hubunga yang umumnya berkembang dikalangan para
partisipan di dalam sebuah organisasi dan bagaimana jaringan muncul dari
hubungan-hubungan tersebut. Disini, organisasi dipandang sebagai sebuah sistem
yang yang hidup dan mengalami perubahan yang terus menerus dibentuk dan
diberi arti melalui interaksi antara anggota-anggotanya.
TRADISI KULTIRAL
Kajian sentral dalam tradisi ini adalah tentang
simbol-simbol dan pengertian yang membentuk suatu organisasi. Tradisi ini
memahami bahwa dunia organisasi diciptakan oleh anggotanya dalam cerita-cerita,
ritual-ritual, dan pekerjaan tugas. Struktur organisasi sesunguhnya tidak
dirancang sebelumnya tetapi muncul dari tindakan-tindakan anggotanya secara
informal dalam aktifitas mereka sehari-hari
PENGELOMPOKAN TEORI KOMUNIKASI ORGANISASI ;LITLLE
JOHN
1.TRADISI POSISIONAL : termasuk dalam tradisi ini
: Teori Birokrasi dari Max Weber, yang merupakan bagian dari teori organisasi
klasik, dan kedua Teori Empat Sistem dari Likert.
2.TRADISI RELASIONAL, termasuk dalam tradisi ini
: The Process of Organizing oleh Carl Weick dan pengembangan teori ini
Conversation And Text In The Process Of Organizing dari James W Taylor,
serta Structuratio in Organizations oleh Marshall Scott Poole & Robert
McPhee dan pengembangan dari teori ini Structuration in Organizational, Control
and Identity oleh George Cheney & Philip Tompkins.
3.TRADISI KULTURAL , termasuk dalam tradisi ini :
Domain of Organizational Culture oleh John Van Maanen dan Stephen Barley.
2.teori budaya organisasi
Ciri-ciri organisasi formal berkaitan dengan
fenomena Komunikasi jabatan (positional communication). Hubungan dibentuk
antara jabatan.
MANAJEMEN ILMIAH TAYLOR
Unsur Kunci :
1.Pembagian Kerja : berkenaan denan bagaimana
tugas, kewajiban dan pekerjaan organisasi didistribusikan (disinilah bagaimana
jalur dan pola komunikasi berlangsung).
2.Proses Skalar – fungsional : berkenaan dengan
rantai perintah / dimensi vertikal organisasi yang menunjukkan proses
fungsional dan jalur horisontal organisasi.
3.Struktur : hubungan logis antara berbagai
fungsi dalam organisasi. Teori klasik fokus pada dua stuktur dasar : lini
(garis komando / pimpinan/decition maker) & staf (garis koordinatif /
pelaksana tugas/follower)
4.Rentang Kendali/pengawasan (span of control) :
menunjukkan jumlah bawahan yang berada di bawah pengawasan seorang atasan.
Efektifitas pengawasan organisasi tergantung pada besar kecilnya jumlah rentang
kendali yang ada.
II
++ANALISIS ORGANISASI++
Perilaku organisasi=Perilaku organisasi
(organizational behavioure) merupakan satu dari sekian banyak ilmu perilaku
yang memperoleh tempat penting dalam dunia organisasi dan bisnis. Menelaah
objek-objek kajian perilaku organisasi adalah mengamati dampak perilaku
individu, perilaku kelompok, dan perilaku sistem organisasi yang bermaksud
untuk memperbaiki keefektifan organisasi.
Asumsi-asumsi dasar dalam perilaku organisasi
yang berfokus kepada hakikat manusia dan hakikat organisasi ;
#Hakikat manusia.
>Perbedaan individu. Perbedaan manusia di
dalam organisasi menyebabkan pimpinan perlu bersikap adil dan kepantasan
perlakuan terhadap pegawai yang seyogyianya bersifat individual dan bukan
bersifat statsitik.
>Orang seutuhnya. Orang adalah manusia
seutuhnya bukan karakteristik tertentu yang terpisah.
>Perilaku yang termotivasi. Konsep ini adalah
suatu keadaan yang harus dipahami bahwa orang-orang tidak termotivasi oleh
hal-hal yang kita dianggap harus mereka miliki tetapi oleh hal-hal yang mereka
inginkan.
>Nilai orang atau martabat manusia. Konsep ini
menegaskan bahwa manusia perlu dibedakan dari faktor produksi lainnya karena
manusia memang lebih tinggi dari semua faktor tersebut, oleh karenanya mereka
ingin dihormati sesuai dengan harkat dan martabatnya.
#Hakikat organisasi.
>Sistem sosial. Organisasi adalah sistem
sosial yang konsekuensinya diatur oleh hukum sosial dan hukum psikologi.
>Kepentingan bersama. Organisasi dibentuk dan
dipertahankan atas dasar kebersamaan kepentingan di kalangan
anggotanya.
Perilaku
organisasional merupakan suatu ilmu perilaku yang dibangun atas
sumbangan-sumbangan dari sejumlah disiplin ilmu perilaku. Bidang yang menonjol
adalah:
-Psikologi
-Sosiologi
-Psikologi Sosial
-Antropologi
-Politik
#Tingkatan analisis dalam perilaku organisasi
MENGANALISIS PERILAKU ORGANISASIONAL DALAM
TINGKATAN INDIVIDU
>Setiap individu mempunyai kebutuhan,
keinginan,minat, keyakinan, nilai, sikap pola pikir, persepsi, kepribadian,
harapan dan berbagai hal lain sendiri-sendiri.
>Tugas berat sekaligus menantang bagi seorang
pemimpin adalah menyelaraskan perbedaan-perbedaan antarindividu.
MENGANALISA PERILAKU ORGANISASI DARI TINGKAT
KELOMPOK
>Setiap kelompok mempunyai norma, budaya,
sikap, keyakinan, etika dan berbagai hal lain sendiri-sendiri yang membentuk pola
perilaku kelompok yang satu dengan yang lain pasti ada.
MENGANALISIS PERILAKU ORGANISASI DATI TINGKAT
ORGANISASI
>Tiap Organisasi memiliki Struktur, Norma,
Budaya, visi, misi, filosofi, tujuan, strategi, kebijakan dan berbagai hal
sendiri-sendiri.
#Tujuan perilaku organisasi
PREDIKSI
Keteraturan
perilaku dalam organisasi memberikan kemungkinan kepada kita untuk melakukan
prediksi atas perilaku-perilaku anggota organisasi pada masa yang akan
datang.
EKSPLANASI
Menjelaskan
berbagai peristiwa yang terjadi dalam organisasi
PENGENDALIAN
Semakin
banyak perilaku individu atau kelompok dalam organisasi dalam organisasi yang
dapat diprediksi dengan tepat, dapat dijelaskan dengan baik, maka pemimpin
organisasi itu akan semakin mudah dalam melakukan fungsi pengendalian atas
karyawannya sehinga perilaku individu maupun kelompok akan menjadi positif dan
fokus pada pencapaan tujuan.
III
## MISI DAN STRATEGI ##
MISI= Misi
merupakan kegiatan-kegiatan yang digunakan untuk melaksanakan visi yang telah
disepakati.
Gultom,
mengatakan misi merupakan tugas atau kewajiban yang harus dilaksanakan untuk
mewujudkan visi.
Oleh
karena itu, Nanus, mengatakan dalam mewujudkan visi sebuah organisasi
memerlukan seorang pemimpin yang berindak sebagai juru bicara dan Change agent
bagi visi tersebut.
Dalam
mewujudkan visionary leadaeship Ihalauw mengatakan ada tiga syarat yang harus
dimiliki oleh seorang pemimpin yaitu :
1). Mengkomunikasikan visinya agar menjadi milik
semua anggota dari organisasi.
2). Membangun jejaring baik didalam maupun diluar
organisasi dalam rangka menumbuhkan rasa percaya dan konsensus terhadap visi
tersebut.
3). Mempersonafikasikan visi dengan jalan membuat
semua indakan dan perilaku konsisten dengan visi tersebut. Dengan visi dan misi
yang kuat serta terarah menyebabkan organisasi tersebut dapat melakukan
perencanaan secara sistematis dan terpadu guna membangun kinerja yang lebih
baik dan dapat terarah..
Berkaitan dengan sasaran misi yang hendak dicapai, maka sasaran misi adalah:
>Memastikan kesamaan tujuan dalam organisasi
kelembagaan
>Menjadi landasan untuk memotivasi pemanfaatan
sumber daya organisasi
>Mengembangkan landasan atau standar untuk
pengalokasian sumberdaya organisasi
>Menetapkan warna iklim organisasi.
>Berfungsi sebagai titik fokus bagi mereka
yang sepakat dengan tujuan umum dan arah organisasi, serta menghalangi mereka
yang tidak sepakat dengan itu agar tidak lagi melibatkan diri dengan kegiatan
organisasi
>Memudahkan penerjemahan sasaran dan tujuan
organisasi ke dalam struktur kerja yang mencakup penetapan tugas kepada
elemen-elemen yang bertanggung jawab dalam organisasi.
>Menegaskan tujuan organisasi dan perwujudan
tujuan-tujuan umum menjadi tujuan yang lebih spesifik sedemikian rupa sehingga
parameter, biaya, waktu dan kinerja dapat ditetapkan dan dikendalikan
>Ketika berbicara tentang strategi atau tujuan
jangka panjang perusahaan, lebih umum orang mengaitkannya dengan visi dan misi
organisasi. Perbedaan visi dan misi biasanya dijelaskan dengan perbedaan kata
“Apa” (untuk visi) dan “Mengapa” (untuk misi). Visi adalah jawaban atas
pertanyaan “Apa yang ingin kita capai?” Sedangkan Misi menjawab pertanyaan
“Mengapa kita ada dalam bisnis ini?” Misi menjelaskan alasan keberadaan
organisasi. Dua hal inilah yang lazimnya dikaitkan bila orang berbicara tentang
tujuan organisasi.
Pernyataan misi bukan hanya konsep dan falsafah
yang dirancang, tetapi gagasan yang dipikirkan secara matang dan cermat. Dengan
demikain pernyataan misi dapat membantu perusahaan mencapai dan melampaui
impian keuangan mereka, memperlakukan karyawan mereka dengan baik, membebaskan
perusahaan dari krisis, dan mermperlihatkan ke luar hal yang benar untuk
dilakukan. Pernyataan misi dapat dibandingkan sebagai peta jalan untuk jalan
raya.
Menuju arah yang benar dan tidak berfikir secara
pragmatis dalam menentukan pilihan atau jalan yang akan ditempuh, Oleh karena
itu kita harus mengetahui terlebih dahulu siapa diri kita (baik dalam konteks
individu, lembaga atau organisasi) dan apa fungsi dan tugas kita berada saat
itu. kita dapat menentukan arah berjalan kita dengan alasan-alasan yang bisa
dipertanggungjawabkan. Visi merupakan pengarah tujuan yang terbaik dari
imajinasi kreatif dan merupakan motivasi utama dari tindakan utama.
Goals dan objectives sering diringkas ke dalam
suatu pernyataan misi atau penyataan visi. Suatu pernyataan visi menggambarkan
peta ke mana anda ingin berada masa yang akan datang. Dia menggambarkan bagaimana
anda melihat peristiwa-peristiwa dalam 10 atau 20 tahun akan datang jika segala
sesuatu berjalan pasti seperti anda harapkan.
Beberapa contoh pernyataan misi perusahaan
>AT&T : Rasa hormat kepada individu,
pengabdian untuk membantu pelanggan, standar integritas tinggi, inovasi,
kerjasama tim.
>Boeing – misi jangka panjang, menjadi
perusahaan penerbangan ruang angkasa nomor satu di dunia perusahaan industri
utama dalam pengertian mutu, kemampuan memperoleh keuntungan, dan pertumbuhan.
IV
## DESAIN STRUKTUR ORGANISASI ##
Konsep dasar pengorganisasian
>Dalam fungsi pengorganisasian, manajer
mengalokasikan keseluruhan sumber daya organisasi sesuai dengan rencana yang
telah dibuat berdasarkan suatu kerangka kerja organisasi tertentu.
>Kerangka kerja tersebut dinamakan sebagai
Desain Organisasi.
>Bentuk Spesifik dari kerangka kerja
organisasi dinamakan dengan Struktur Organisasi.
>Stuktur Organisasi pada dasarnya merupakan
desain organisasi dimana manajer melakukan alokasi sumber daya organisasi,
terutama yang terkait dengan pembagian kerja dan sumber daya yang dimiliki
organisasi, serta bagaimana keseluruhan kerja tersebut dapat dikordinasikan dan
dikomunikasikan
contoh dari bagan organisasi
Empat pilar pengorganisasian
>Pilar Pertama : pembagian kerja (division of
work)
-Pembagian Kerja adalah Upaya untuk
menyederhanakan dari keseluruhan kegiatan dan pekerjaan (yang telah disusun
dalam proses perencanaan) --yang mungkin saja bersifat kompleks—menjadi
lebih sederhana dan spesifik dimana setiap orang akan ditempatkan dan
ditugaskan untuk setiap kegiatan yang sederhana dan spesifik tersebut
-Kadangkala Pembagian Kerja dinamakan dengan
Pembagian Tenaga Kerja, namun lebih sering digunakan Pembagian Kerja karena
yang dibagi-bagi adalah pekerjaannya, bukan orangnya.
-Contoh dari Pembagian Kerja misalnya Pembagian
Kerja dalam Bisnis Restoran, pembagian kerja dapat berupa pembagian kerja untuk
bagian dapur, pelayanan pelanggan di meja makan, kasir, dan lain sebagainya
>Pilar Kedua : Pengelompokan Pekerjaan
(Departmentalization)
-Setelah pekerjaan dispesifikkan, maka kemudian
pekerjaan-pekerjaan tersebut dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu yang
sejenis
-Pengelompokan Pekerjaan atau Departementalisasi
pada dasarnya adalah Proses pengelompokkan dan penamaan bagian atau kelompok
pekerjaan berdasarkan kriteria tertentu
-Sebagai contoh, untuk bisnis restoran :
pencatatan menu, pemberitahuan menu kepada bagian dapur, hingga pengiriman
makanan dari bagian dapur kepada pelanggan di meja makan dapat dikelompokkan
menjadi satu departemen tertentu, katakanlah bagian Pelayan
>Pilar Ketiga : penentuan relasi antar bagian
dalam organisasi (hierarchy)
Hierarcy adalah Proses penentuan relasi antar
bagian dalam organisasi, baik secara vertikal maupun secara horisontal.
Terdapat 2 konsep penting dalam Hierarcy, yaitu :
Span of management control atau span of control
Chain of Command
penentuan hirarki dalam bisnis restoran
-Span of management control terkait dengan jumlah
orang atau bagian di bawah suatu departemen yang akan bertanggung jawab kepada
departemen atau bagian tertentu
-Chain of command juga menunjukkan garis perintah
dalam sebuah organisasi dari hirarki yang paling tinggi misalnya hingga hirarki
yang paling rendah. chain of command juga menjelaskan bagaimana batasan
kewenangan dibuat dan siapa dan bagian mana akan melapor ke bagian mana.
contoh; chain of command dari bisnis restoran
jenis2 hirarki
Hirarki Vertikal (Tall Hierarchy)
Hirarki Horisontal (Flat Hierarchy)
hirarki vertikal n horizontal
>Pilar Keempat : penentuan mekanisme untuk
mengintegrasikan aktifitas antar bagian dalam organisasi atau koordinasi
(coordination)
-Koordinasi adalah proses dalam mengintegrasikan
seluruh aktifitas dari berbagai departemen atau bagian dalam organisasi agar
tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif
-the process of integrating the activities of
separate departments in order to pursue organizational goals effectively
(Stoner, Freeman & Gilbert, 1995)
Faktor-faktor yang memengaruhi Struktur
Organisasi
-Strategi Organisasi
-Skala Organisasi
-Teknologi
-Lingkungan
Beberapa pendekatan dalam Departementalisasi
-Berdasarkan Fungsional
-Berdasarkan Produk
-Berdasarkan Pelanggan
-Berdasarkan Geografis
-Berdasarkan Matriks
Departementalisasi berdasarkan
Matriks
Departementalisasi berdasarkan
Fungsi
Departementalisasi berdasarkan
Geografis
Departementalisasi berdasarkan
Pelanggan
Departementalisasi berdasarkan
Produk
V
##DASAR DASAR PERILAKU INDIVIDU##
kontribusi utama psikolog thd ob
Pemahaman perilaku individu bermula dari kajian
mengenai kontribusi utama psiko-logis terhadap OB yang terbagi dalam empat
konsep: Sikap, kepribadian, persepsi dan pembelajaran.
1. Sikap: Merupakan pernyataan evaluatif- baik
yang menyenangkan manupun yang tidak tentang suatu obyek, orang atau peristiwa.
Sikap mencerminkan bagaimana seseorang merasakan sesuatu.
Ketika saya berkata “saya menyukai pekerjaan
saya” saya sedang mengekpresikan sikap saya tentang pekerjaan. Seseorang bisa
memiliki ribuan sikap, tapi OB memfokuskan diri pada sikap yang berkaitan
dengan pekerjaan: meliputi kepuasan kerja,keterlibatan kerja, dan komit-men
(loyalitas dan keberpihakan) pada organisasi.
2.kepuasan kerja;Job Satisfaction (kepuasan
kerja) merupakan sikap indivudu secara umum terhadap pekerjaannya.
Seseorang yang memiliki tingkat kepuasan kerja
yang tinggi akan berdampak positif terhadap pekerjaannya, sedang yang tidak
puas akan berdampak negatif terhadap pekerjaan tersebut.
Ketika orang berbicara tentang sikap karyawan,
hampir dipastikan yang dimak-sud pasti kepuasan kerja.
penentu
kepuasan kerja
>Variabel apa yang berkaitan dengan pekerjaan
sebagai penentu kepuasan kerja?.
>Faktor penting yang lebih banyak mendatangkan
kepuasan kerja adalah pekerjaan yang menantang(kesempatan mengembangkan
keteram-pilan, banyak variasi) dengan penghargaan yang layak, kondisi kerja
yang menunjang dan teman kerja yang mendukung.
>Pekerjaan yang tak ada tantangannya
membosankan, tapi terlalu banyak tantangan bisa menciptakan frustasi, dibawah kondisi
tantangan yang sedang, kebanyakan karyawan akan merasakan senang dan puas.
>Sistem penggajian, yang mereka rasa wajar
sejalan dengan harapan karyawan, adil berdasar tuntutan pekerjaan,tingkat
keterampilan individu, dan standar gaji masyarakat pasti kepuasan akan
tercapai.
>Sama halnya individu-individu yang merasa
kebijakan promosi dibuat dengan cara yang adil dan wajar (semestinya) akan
menciptakan kepuasan dalam pekerjaan mereka.
>Demikian pula lingkungan kerja yang aman,
nyaman, bersih dan memberi kemudahan dalam bekerja dengan baik dan interaksi
sosial dengan rekan kerja yang ramah dan mendukung akan dapat meningkatkan
kepuasan kerja.
kepuasan n produktivitas
>Pandangan mengenai hubungan antara kepuasan
dan produktivitas dapat disimpulkan dalam satu pernyataan, yaitu “ seorang
pekerja yang merasa bahagia merupakan seorang pekerja yang produktif”.
>Analisis yang lebih cermat menunjukan bahwa
kalaupun kepuasan memiliki efek positif pada produktivitas, efek tersebut
sangat kecil. Namun dengan diperkenalkannya variabel-2 baru, hubungan positif
antara kepuasan dan produktivitas telah meningkat.
>Tapi berdasar kajian komprehensif pada
bukti-bukti tersebut, terlihat bahwa produktivitas mungkin lebih memberikan
kepuasan daripada sebaliknyya. Jika anda melakukan pekerjaan dengan baik, anda
akan merasa nyaman dan puas.
teori ketidakselarasan kognitif
>Penemuan yang relevan tentang sikap adalah
kenyataan bahwa individu cenderung mencari konsistensi.
>Ketidakselarasan kognitif terjadi ketika
terjadi ketidakkonsistenan antara dua atau lebih sikap seseorang, atau antara
sikap dan perilaku seseorang.
>Teori cognitive dissonance menyatakan bahwa
sitiap individu berusaha meminimalkan ketidakselarasan dan ketidaknyamanan yang
ditimbulkan. Dan tidak ada individu yang sepenuhnya dapat menghindari
ketidakselarasan. Anda tahu bahwa “kejujuran adalah kebijakan yang terbaik”
tetapi anda tidak mengatakan apa-apa ketika seorang pramuniaga memberikan
kembalian uang terlalu banyak.
Keinginan seseorang untuk mengura-ngi ketidakselarasan
ditentukan oleh:
a. Pentingnya elemen yang
men-ciptakan ketidakselarasan.
b. Tingkat pengaruh kepercayaan
individu terhadap elemen-elemen tersebut dan,
c. Penghargaan yang mungkin ter-
dapat dalam ketidakselarasan itu.
implikasi teori ini thd organisasi
>Dapat membantu memprediksi kecende-rungan
perubahan sikap maupun perilaku. Contoh, jika individu dituntut pekerjaan untuk
berkata atau melakukan sesuatu hal yang berlawanan dengan sikap pribadi, ia
akan cenderung untuk memodifikasi sikap agar sesuai dengan kognisi yang harus
mereka katakan atau lakukan. Selanjutnya, semakin besar ketidakselarasan-
setelah diselaraskan dengan faktor-faktor tingkat kepentingan, pilihan dan
penghargaan – semakin besar tekanan untuk mengurangi ketidakselarasan tersebut.
hubungan sikap n perilaku
>Penelitian dahulu mengasumsikan bahwa
terdapat hubungan sebab dan akibat antara sikap (attitude) dan perilaku
(behavior); yaitu, sikap yang diambil individu menentukan apa yang akan mereka
lakukan. Logika juga menunjukkan suatu hubungan. Bukanlah sangat logis jika
orang menonton televisi yang mereka sukai atau para karyawan mencoba
menghindarkan diri dari penugasan yang tidak mereka sukai?. Kecuali ada
variabel penengah yang disertakan dalam pertimbangan. Misalnya, karena tekanan
sosial yang sangat kuat terhadap individu untuk berperilaku dalam cara
tertentu. Meski demikian kebanyakan studi hubungan sikap dan perilaku
memberikan hasil yang positif bahwa sikap memang mempengaruhi perilaku.
kepribadian
>2. Kepribadian: Para ahli psikologi telah
meng-identifikasi enam belas sifat kepribadian utama. Setiap sifat merupakan
bipolar ; artinya masing-masing memiliki dua titik ekstrim misalnya penyendiri
lawannya peramah. Ke enam belas sifat secara umum merupakan sumber perilaku
yang tetap konstan.
>Salah satu kerangka kepribadian yang paling
sering digunakan dinamakan dengan Indikator Tipe Myers Briggs (MBTI) yang pada
dasarnya merupakan tes kepribadian dengan 100 pertanyaan yang menanyakan
tentang bagaimana biasanya seseorang merasa atau bertindak dalam
situasi-situasi tertentu.
>Berdasar tes mereka di klasifikasikan dalam
kelompok ekstrovert atau introvert (E atau I), indrawi(sensing) atau Intuitif
(intuitve) (S atau N), pemikir (thinking) atau perasa(feeling) (T atau F), dan
pengertian (perceive) atau penilai (judging)(P atau J).
>Klasifikasi-lkasifikasi ini kemudian
dikombinasikan dengan enam belas tipe kepribadian, seperti contoh, INTJ
meru-pakan para visionaris: mereka pada umumnya memiliki pemikiran yang
orisinal dan berusaha keras untuk mewujudkan ide-ide dan tujuan mereka.ESTJ
adalah para organisator dan ENTP adalah seorang konseptual.
model lima besar
Sebuah badan riset terkemuka meyakini ada lima
dimensi kepribadian dasar yang mendasari semua dimensi lainnya, faktor lima
besar tersebut:
1.Keekstrovertan: suka bergaul, banyak bicara,
asertif.
2.Keramahtamahan: baik hati, kooperatif, dan
dapat dipercaya.
3. Kehati-hatian: bertanggung jawab, dapat
diandal-kan, tekun dan berorientasi pada prestasi.
4. Kestabilan emosional: tenang, antusias, dan
sang-gup {positif) menghadapi ketegangan, kegelisahan, kemurungan, dan
ketidak-amanan (negatif).
5. Keterbukaan terhadap pengalaman: Imajinatif,
sensitif secara artistik, dan cerdas.
persepsi
3. Persepsi adalah suatu proses dimana individu
mengorganisasikan dan meng-interpretasikan kesan sensori mereka untuk memberi
arti pada lingkungan mereka. Riset persepsi menunjukkan bahwa individu yang
berbeda dapat melihat hal yang sama tetapi memahaminya secara berbeda. Kenyataan
tak seorangpun dari kita melihat realitas. Yang kita lakukan adalah
meng-interpretasikan apa yang kita lihat dan menyebutnya sebagai ralitas.
faktor yg mempengaruhi persepsi
>Sejumlah faktor bekerja untuk membentuk
persepsi dan kadangkala membiaskan persepsi. Faktor-faktor tersebut dapat
terletak pada orang yang mempersepsikannya, yaitu karakteristik pribadi bisa
sikap, kepribadian ,motif, kepentingan dan pengalaman masa lalu, obyek atau
sasaran yang dipersepsikan, bisa karakteristiknya, atau konteks dimana persepsi
itu dibuat, seperti pencahayaan dan sejumlah faktor situasional
teori atribusi
>Persepsi kita pada orang berbeda dengan
kepada benda mati seperti meja, mesin atau bangunan karena kita perlu
menyimpulkan tindakan seseorang. Benda tunduk pada hukum alam sementara orang
mempunyai kepercayaan, motif atau kepentingan (interes pribadi). Ketika
mengobservasi individu membutuhkan penjelasan-penjelasan tentang mengapa mereka
melakukan sesuatu dengan cara-cara tertentu, biasanya kita dipengaruhi oleh
asumsi-asumsi yang kita buat tentang orang tersebut.
>Teori atribusi diajukan untk mengem-bangkan
penjelasan bahwa perbedaan penilaian kita terhadap individu tergantung pada
arti atribut yang kita berikan pada perilaku tertentu. Pada dasarnya teori tersebut
dasar penilaiannya disebabkan oleh faktor internal dan eksternal, penen-tuannya
tergantung pada tiga faktor; kekhasan tertentu, kesepakatan bersama dan
konsisitensi.
pembelajaran
>4. Pembelajaran, konsep ini diajukan karena
alasan yang jelas bahwa hampir semua perilaku manusia yang kompleks kini sedang
dipejari. Jika kita ingin men-jelaskan,meramalkan atau mengendalikan perilaku,
kita perlu mamahami bagaimana individu belajar berperilaku. Para ahli
mendefinisikan belajar yang lebih akurat adalah segala perubahan perilaku yang
relatif permanen dan terjadi sebagai hasil pengalaman.
bagaimana kita belajar
>Pertama belajar membantu kita beradaptasi
dengan, dan menguasai lingkungan kita, dengan merubah perilaku menyesuaikan
dengan lingkungan kerja yang berubah misalnya, kita bisa menjadi warga yang
bertanggung jawab dan karyawan yang produktif. Namun belajar dibangun atas
hukum efek yang menyatakan bahwa perilaku adalah fungsi dari konsekwensi
–konsekwensinya, yang menguntungkan cenderung diulangi dan sebaliknya tidak
mengun-tungkan cenderung tidak diulangi. Kunci proses belajar ada pada dua
teori, atau penjelasan, tentang bagimana kita belajar. Satu adalah pembentukan
dan lainnya adalah keteladanan.