Senin, 22 Agustus 2011

Perkembangan teori Organisasi


BAB I

kontemporer
·         Modern : Teori Sistem Umum (Bertalanffy)
·         Interpretasi Simbolik : Teori Pengorganisasian ( Carl Weick) Teori Konstruksi Sosial (Peter Berger)
·         Postmodernisme : Cultural Studies
·         Klasik
·         Sruktural Klasik : Birokrasi (Weber). Manajemen Ilmiah (Taylor). Penerimaan Kewenangan (Barnard)
ASUMSI –ASUMSI PERSPEKTIF ORGANISASI
1.KLASIK
  Asumsi : organisasi dipahami sebagai tempat (wadah) berkumpulnya orang-orang yang diikat dalam sebuah aturan-aturan yang tegas  dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah terkoordinir secara sistematis dalam sebuah struktur guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. MODERN
  Asumsi : Organisasi sebagai sebuah jaringan sistem yang terdiri dari setidak-tidaknya 2 orang atau lebih dengan kesalingtergantungan, input, proses dan output. Menurut pandangan ini, orang-orang (komunikator) bekerjasama dalam sebuah sistem untuk menghasilkan suatu produk dengan menggunakan energi, informasi dan bahan-bahan dari lingkungan
3. INTERPRETASI SIMBOLIK
  Asumsi : Organisasi memproduksi situasi / lingkungan/ budaya/ realitas sosial melalui pemaknaan atas interaksi dalam organisasi. Organisasi terbentuk karena adanya interaksi (komunikasi) yang terjadi antar anggota melalui pemaknaan atas simbol-simbol, baik simbol verbal maupun non verbal.
4. POSTMODERNISME
  Asumsi : postmodernisme mencoba untuk mengkritisi (melakukan penentangan thd) perspektif modernisme yang menempatkan organisasi dalam bentuk sistem yang rasional empiris. Sistem dalam pengertian modernisme adalah hubungan rasional dari berbagai unsur yang ada dalam organisasi yang cenderung mengesampingkan intuisi dan pengalaman individu. Postmodernisme juga menganggap bahwa organisasi sebagai tempat terjadinya negosiasi kekuasaan, dominasi kelompok dan pertarungan kepentingan sehingga perlu adanya rekonstruksi kekuasaan. Untuk itu postmodernisme mencoba memberikan ruang pada munculnya partisipasi anggota organisasi
PERKEMBANGAN TEORI ORGANISASI
menurut wayne pace diantara 2 paradigma
Teori struktural klasik
1.organisasi sosial=merujuk pada pola-pola interaksi sosial yang terjadi dalam sebuah kelompok sosial, yaitu kelompok atau kumpulan orang yang terbentuk atas dasar kesamaan kepentingan yang saling berhubungan dan melakukan interaksi sosial. Hubungan yang terjadi ini menghasilkan aspek status sosial yang berbeda. Jaringan hubungan & kepercayaan bersama suatu kelompok ini yang biasanya disebut dengan struktur.
2.organisasi formal
·         Suatu organisasi terdiri dari hubungan yang ditetapkan   antara jabatan-jabatan.
·         Tujuan / rencana organisasi terbagi ke dalam tugas-  tugas yang disalurkan di antara berbagai jabatan   sebagai kewajiban (jod description).
·         Kewenangan untuk melaksanakan kewajiban diberikan   kepada jabatan (saat sah menduduki jabatan).
·         Garis2 kewenangan & jabatan diatur menurut suatu   tatanan hierarkis.
·         Suatu sitem aturan/regulasi yang umum tapi tegas   yang ditetapkan secara formal, mengatur tindakan2 &   fungsi jabatan dalam organisasi
·         Prosedur dalam organisasi bersifar formal dan impersonal.
·         Adanya prosedur untuk menjaga disiplin anggota.
·         Anggota organisasi harus memisahkan kehidupan pribadi dan kehidupan organisasi.
·         Pegawai dipilih untuk bekerja dalam organisasi berdasarkan kualifikasi teknis
·         Penilaian kenaikan jabatan dilakukan   berdasarkan senioritas dan prestasi kerja.
Transisional
1.teori perilaku
1.1. Teori Komunikasi-Kewenangan :   Chester Barnard
ü  Organisasi formal : suatu sistem kegiatan dua   orang   atau lebih yang dilakukan secara sadar dan   terkoordinasikan.
ü  Menitikberatkan konsep sistem dan konsep orang.
  Eksistensi organisasi bergantung pada kemampuan   manusia untuk berkomunikasi dan kemauan untuk   bekerja sama dalam mencapai tujuan yang sama.   -   - Fungsi utama pimpinan adalah mengembangkan   &   memelihara suatu sistem komunikasi
1.2. Teori Penerimaan Kewenangan
Empat syarat seseorang mau menerima pesan otoritatif :
1.Orang tersebut memahami pesan yang dimaksud.
2.Orang tersebut percaya bahwa pesan itu tidak bertentangan dengan tujuan organisasi.
3.Orang tersebut percaya (pada saat memutuskan bekerja sama) bahwa pesan yang dimaksud sesuai dengan minatnya.
4.Orang tersebut memiliki kemampuan fisik dan mental untuk melaksanakan pesan (sesuai dengan kompetensi dirinya).
1.3. Teori Hubungan Manusia ;elton mayo
Melakukan penelitian di kompleks Hawthorne milik Western Electric Company
Efek Hawthorne :
1.Perhatian terhadap orang-orang boleh jadi mengubah sikap & perilaku pekerja.
2.Moral dan produktifitas dapat meningkat apabila para pegawai mempunyai kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain.

“kondisi kerja yang menyenangkan, bebas dan membahagiakan dapat meningkatkan produktifitas”
1.4.Teori fusi bakke
Proses Fusi :
Organisasi , hingga tahap tertentu, mempengaruhi individu, sementara pada saat yang sama individupun mempengaruhi organisasi.
Organisasi yang dipersonalisasikan oleh setiap ndividu pegawai dan individu yang disosialisaikan oleh organisasi. Karena itu setiap pegawai menunjukkan ciri-ciri organisasi, dan setiap jabatan tampak unik seperti individu yang mendudukinya. Setelah fusi, setiap pegawai tampak menyerupai organisasi, dan setiap jabatan dalam organisasi dimodifikasi sesuai dengan minat khusus individu.
1.5. Teori Peniti Penyambung;the linking pin model
Konsep ini berkaitan dengan kelompok yang tumpang tindih dalam peran (sebagai pemimpin untuk unit yang lebih rendah dan sebagai anggota unit yang lebih tinggi)
Menunjukkan hubungan ntarkelompok. Organisasi berorientasi pada hubungan ke atas dalam hal : komunikasi, pengaruh pengawasan dan pencapaian tujuan organisasi
2.teori sistem
Satu-satunya cara yang bermakna untuk mempelajari organisasi … adalah sebagi suatu sistem” (Scott)

Bagian-bagian dalam organisasi merupakan sebuah sistem, berupa individu dan kepribadiannya, struktur formal, pola interaksi informal, pola status & peranan, lingkungan fisik pekerjaan. Inilah yang disebut sistem organisasi.
Konsep sistem fokus pada pengaturan, interakis, pola komunikasi dan hubungan antara bagian-bagian & dinamika hubungan tersebut yang menumbuhkan kesatuan / keseluruhan
Dalam sistem terdapat hubungan interdependensi diantara komponen / bagian suatu sistem (subsistem)
Suatu perubahan pada suatu bagian/komponen akan membawa perubahan pada setiap komponen lainnya dalam keseluruhan sistem.
Salah satu tokoh Teori Sistem Umum : Bertalanffy, mengindentifikasina beberapa prinsip yang berlaku bagi semua jenis sistem yakni bahwa mesin, organisme dan organisasi memiliki proses serupa dan dapat diuraikan dengan prinsip-prinsip yang sama
CIRI CIRI SISTEM
Nonsumativitas, yaitu suatu sistem tidak sekedar jumlah dari bagian-bagiannya. Namun dia akan memperoleh identitas yang terpisah dari masing-masing hubungan.
Unsur-unsur struktur, fungsi dan evlusi. Sturktur merujuk pada hubungan antarkomponen suatu sistem. Struktur mencerminkan keteraturan
Keterbukaan. Organisasi adalah sistem sosial. Batas-batasnya dapat ditembus, yang memungkinkan organisasi berinteraksi dengan lingkungannya sehingga memperoleh energi dan informasi.
Hierarki. Suatu sistem  merupakan suatu suprasistem bagi sistem-sistem lain di dalamnya, atau sebagai subsistem bagi suatu sistem yang lebih besar.
TEORI SISTEM SOSIAL KATZ & KAHN
Kebanyakan interaksi kita dengan orang lain merupakan tindakan komunikatif (verbal/non verbal, bicara / diam). “komunikasi – pertukaran informasidan transmisi makna – adalah inti suatu sistem sosial atau suatu organisasi. Termasuk dalam bentuk-bentuk interaksi sosial seperti penggunaan pengaruh, kerja sama penularan sosial atau peniruan dan kepemimpinan yang dimasukkan dalam konsep organisasi.

subjektivis
1.teori pengorganisasian
CARL WEICK
  Proses pengorganisasiaan akan menghasilkan organisasi. Pengorganisasian adalah sebuah proses dan aktivitas/kegiatan. Walaupun organisasi memiliki struktur namun bagaimana organisasi bertindak dan bagaimana organisasi tersebut tampil ditentukan oleh struktur yang ditetapkan oleh pola-pola reguler perilaku yang saling bertautan. (Weick,).

  Komunikasilah yang merupakan proses penting. Proses menghasilkan struktur. Suatu sistem jelas manusia. Manusia tidak hanya menjalankan organisasi, manusia merupakan organisasi itu sendiri.

  Pengorganisasian adalah suatu gramatika (aturan, konvensi, praktik organisasi) yang disahkan secara mufakat untuk mengurangi ketidakpastian dengan menggunakan perilaku bijaksana (pengalaman) yang saling bertautan. (pengalaman dilalui bersama dengan orang lain melalui sistem lambang/simbol)
Proses /  Tahap Pengorganisasian :
1.Tahap Enactment secara sederhana berarti bahwa paraanggota organisasi menciptakan ulang lingkungan mereka dengan menentukan dan merundingkan makna khusus bagi suatu peristiwa
2.Tahap seleksi,aturan-aturan dan siklus komunikasi digunakan untuk menentukan pengurangan yang sesuai dengan ketidakjelasan
3.Tahap retensi,memungkinkan organisasi menyimpan informasi mengenai cara organisasi itu memberi respon atas berbagai situasi
METAPHORA ORGANISASI; gareth morgan
Organisasi dapat dilihat dari berbagai perspektif. Perspektif pertama sebagaimana yang diungkapkan oleh Gareth Morgan melihat organisasi dalam 8 metafora1. Antara lain :
1. Organisasi ibarat mesin (machine). Organisasi mengolah segala sumberdaya   yang ada dan memiliki bagian-bagian yang menghasilkan produk dan jasa.
2. Organisasi ibarat organisme (organism). Seperti tumbuhan atau hewan,   organisasi lahir, tumbuh, berfungsi dan beradaptasi terhadap perubahan-  perubahan lingkungan dan pada akhirnya ia mati.
3. Organisasi ibarat otak (brain). Ia memproses informasi, ia memiliki   intelegensi, ia   mengkonseptualisasi dan ia membuat perencanaan.
4. Organisasi ibarat budaya (culture) karena ia mencipta pengertian, memiliki   nilai   dan norma, dan diperkuat dengan cerita-cerita dan ritual-ritual bersama.
5. Organisasi seperti sebuah sistem politik (political system) , dimana   kekuasaan   dibagi, pengaruh dijalankan, dan keputusan-keputusan dibuat.
6.  Organisasi sebagai penjara supranatural (psychic prisons) karena ia dapat   membentuk dan membatasi kehidupan anggota-anggotanya.
7. Organisasi sebagai perubahan dan transformasi (flux and transformation),   karena ia menyesuaikan diri, berubah, tumbuh atas dasar informasi, umpan   balik   dan kekuatan logika.
8.  Organisasi sebagai instrumen dominasi (instrument of domination) karena ia   mengandung kepentingan-kepentingan yang bersaing, yang beberapa di   antaranya mendominasi yang lain.
TRADISI STUDI ORGANISASI; LITTLE JOHN
Stephen W Littlejohn memberikan satu bentuk metafora lain yang mengibaratkan bahwa organisasi adalah sebagai sebuah jaringan (Organizational Network). Jaringan adalah struktur-struktur sosial yang diciptakan melalui komunikasi di antara individu-individu dan kelompok-kelompok. Sewaktu orang berkomunikasi dengan orang lain, sebenarnya ia sedang membuat kontak-kontak dan pola-pola hubungan dan saluran-saluran ini menjadi instrumen dalam semua bentuk fungsi sosial, dalam organisasi-organisasi dan dimasyarakat luas. Organisasi dipahami mampu membangun realita sosial. Jaringan adalah saluran-saluran melalui mana pengaruh dan kekuasaan dijalankan, tidak hanya oleh manajemen dengan cara formal tetapi juga informal diantara para anggota organisasi.2

  Sementara itu, Peter Monge dan Eric Eisenberg3 melihat teori jaringan sebagai suatu cara  untuk mengintegrasikan tiga tradisi dalam studi organisasi. Pertama tradisi posisional, relasional, dan kultural. 

TRADISI POSISIONAL

Tradisi ini memberikan perhatian pada struktur dan peran-peran formal dalam organisasi. Organisasi dalam pandangan tradisi ini dipandang sebagai sekumpulan posisi seperti administrator, pimpinan dan anggota. Setiap posisi memiliki fungsi-fungsi tertentu. Pendekatan yang dipergunakan oleh tradisi ini adalah pendekatan struktural, yang mendefinisikan sebuah organisasi sebagai sebuah kumpulan yang stabil dari hubungan-hubungan yang didefinisikan secara formal.

Tradisi posisional terdiri dari beberapa teori tentang jaringan-jaringan komunikasi formal. Teori-teori ini cenderung meneliti cara-cara manajemen menggunakan jaringan-jaringan formal untuk mencapai tujuannya. 
TRADISI RELASIONAL
Tradisi ini dibangun diatas asumsi dasar bahwa organisasi terbentuk karena adanya interaksi timbal balik antar individu. oleh karena itu tradisi ini memberikan perhatian pada cara-cara organisasi terbentuk melalui interaksi antar individu-individu. tradisi ini berhubungan dengan cara-cara  hubungan-hubunga yang umumnya berkembang dikalangan para partisipan di dalam sebuah organisasi dan bagaimana jaringan muncul dari hubungan-hubungan tersebut. Disini, organisasi dipandang sebagai sebuah sistem yang  yang hidup dan mengalami perubahan yang terus menerus dibentuk dan diberi arti melalui interaksi antara anggota-anggotanya. 

TRADISI KULTIRAL
Kajian sentral dalam tradisi ini adalah tentang simbol-simbol dan pengertian yang membentuk suatu organisasi. Tradisi ini memahami bahwa dunia organisasi diciptakan oleh anggotanya dalam cerita-cerita, ritual-ritual, dan pekerjaan tugas. Struktur organisasi sesunguhnya tidak dirancang sebelumnya tetapi muncul dari tindakan-tindakan anggotanya secara informal dalam aktifitas mereka sehari-hari
PENGELOMPOKAN TEORI KOMUNIKASI ORGANISASI ;LITLLE JOHN
1.TRADISI POSISIONAL : termasuk dalam tradisi ini : Teori Birokrasi dari Max Weber, yang merupakan bagian dari teori organisasi klasik, dan kedua Teori Empat Sistem dari Likert.
2.TRADISI RELASIONAL, termasuk dalam tradisi ini : The  Process of Organizing oleh Carl Weick dan pengembangan teori ini  Conversation And Text In The Process Of Organizing dari James W Taylor, serta Structuratio in Organizations oleh Marshall Scott Poole & Robert McPhee dan pengembangan dari teori ini Structuration in Organizational, Control and Identity  oleh George Cheney & Philip Tompkins.
3.TRADISI KULTURAL , termasuk dalam tradisi ini : Domain of Organizational Culture oleh  John Van Maanen dan Stephen Barley.
2.teori budaya organisasi
Ciri-ciri organisasi formal berkaitan dengan fenomena Komunikasi jabatan (positional communication). Hubungan dibentuk antara jabatan.
MANAJEMEN ILMIAH TAYLOR
Unsur Kunci :
1.Pembagian Kerja : berkenaan denan bagaimana tugas, kewajiban dan pekerjaan organisasi didistribusikan (disinilah bagaimana jalur dan pola komunikasi berlangsung).
2.Proses Skalar – fungsional : berkenaan dengan rantai perintah / dimensi vertikal organisasi yang menunjukkan proses fungsional dan jalur horisontal organisasi.
3.Struktur : hubungan logis antara berbagai fungsi dalam organisasi. Teori klasik fokus pada dua stuktur dasar : lini (garis komando / pimpinan/decition maker) & staf (garis koordinatif / pelaksana tugas/follower)
4.Rentang Kendali/pengawasan (span of control) : menunjukkan jumlah bawahan yang berada di bawah pengawasan seorang atasan. Efektifitas pengawasan organisasi tergantung pada besar kecilnya jumlah rentang kendali yang ada.


II


++ANALISIS ORGANISASI++
Perilaku organisasi=Perilaku organisasi (organizational behavioure) merupakan satu dari sekian banyak ilmu perilaku yang memperoleh tempat penting dalam dunia organisasi dan bisnis. Menelaah objek-objek kajian perilaku organisasi  adalah mengamati dampak perilaku individu, perilaku kelompok, dan perilaku sistem organisasi yang bermaksud untuk memperbaiki keefektifan organisasi.
Asumsi-asumsi dasar dalam perilaku organisasi yang berfokus kepada hakikat manusia dan hakikat organisasi ;
#Hakikat manusia.
>Perbedaan individu. Perbedaan manusia di dalam organisasi menyebabkan pimpinan perlu bersikap adil dan kepantasan perlakuan terhadap pegawai yang seyogyianya bersifat individual dan bukan bersifat statsitik. 
>Orang seutuhnya. Orang adalah manusia seutuhnya bukan karakteristik tertentu yang terpisah. 
>Perilaku yang termotivasi. Konsep ini adalah suatu keadaan yang harus dipahami bahwa orang-orang tidak termotivasi oleh hal-hal yang kita dianggap harus mereka miliki tetapi oleh hal-hal yang mereka inginkan. 
>Nilai orang atau martabat manusia. Konsep ini menegaskan bahwa manusia perlu dibedakan dari faktor produksi lainnya karena manusia memang lebih tinggi dari semua faktor tersebut, oleh karenanya mereka ingin dihormati sesuai dengan harkat dan martabatnya. 
#Hakikat organisasi.
>Sistem sosial. Organisasi adalah sistem sosial yang konsekuensinya diatur oleh hukum sosial dan hukum psikologi. 
>Kepentingan bersama. Organisasi dibentuk dan dipertahankan atas  dasar kebersamaan kepentingan di kalangan anggotanya. 

            Perilaku organisasional merupakan suatu ilmu perilaku yang dibangun atas sumbangan-sumbangan dari sejumlah disiplin ilmu perilaku. Bidang yang menonjol adalah:
-Psikologi
-Sosiologi
-Psikologi Sosial 
-Antropologi
-Politik 

#Tingkatan analisis dalam perilaku organisasi
MENGANALISIS PERILAKU ORGANISASIONAL DALAM TINGKATAN INDIVIDU
>Setiap individu mempunyai kebutuhan, keinginan,minat, keyakinan, nilai, sikap pola pikir, persepsi, kepribadian, harapan dan berbagai hal lain sendiri-sendiri.
>Tugas berat sekaligus menantang bagi seorang pemimpin adalah menyelaraskan perbedaan-perbedaan antarindividu.   

MENGANALISA PERILAKU ORGANISASI DARI TINGKAT KELOMPOK
>Setiap kelompok mempunyai norma, budaya, sikap, keyakinan, etika dan berbagai hal lain sendiri-sendiri yang membentuk pola perilaku kelompok yang satu dengan yang lain pasti ada. 

MENGANALISIS PERILAKU ORGANISASI DATI TINGKAT ORGANISASI
>Tiap Organisasi memiliki Struktur, Norma, Budaya, visi, misi, filosofi, tujuan, strategi, kebijakan dan berbagai hal sendiri-sendiri.  

#Tujuan perilaku organisasi
PREDIKSI
            Keteraturan perilaku dalam organisasi memberikan kemungkinan kepada kita untuk melakukan prediksi atas perilaku-perilaku anggota organisasi pada masa yang akan datang. 
EKSPLANASI 
            Menjelaskan berbagai peristiwa yang terjadi dalam organisasi 
PENGENDALIAN
            Semakin banyak perilaku individu atau kelompok dalam organisasi dalam organisasi yang dapat diprediksi dengan tepat, dapat dijelaskan dengan baik, maka pemimpin organisasi itu akan semakin mudah dalam melakukan fungsi pengendalian atas karyawannya sehinga perilaku individu maupun kelompok akan menjadi positif dan fokus pada pencapaan tujuan. 

III                   




## MISI DAN STRATEGI ##
MISI= Misi merupakan kegiatan-kegiatan yang digunakan untuk melaksanakan visi yang telah disepakati.

            Gultom, mengatakan misi merupakan tugas atau kewajiban yang harus dilaksanakan untuk mewujudkan visi.
            Oleh karena itu, Nanus, mengatakan dalam mewujudkan visi sebuah organisasi memerlukan seorang pemimpin yang berindak sebagai juru bicara dan Change agent bagi visi tersebut.

            Dalam mewujudkan visionary leadaeship Ihalauw mengatakan ada tiga syarat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin yaitu :
1). Mengkomunikasikan visinya agar menjadi milik semua anggota dari organisasi.
2). Membangun jejaring baik didalam maupun diluar organisasi dalam rangka menumbuhkan rasa percaya dan konsensus terhadap visi tersebut.
3). Mempersonafikasikan visi dengan jalan membuat semua indakan dan perilaku konsisten dengan visi tersebut. Dengan visi dan misi yang kuat serta terarah menyebabkan organisasi tersebut dapat melakukan perencanaan secara sistematis dan terpadu guna membangun kinerja yang lebih baik dan dapat terarah..


Berkaitan dengan sasaran misi yang hendak dicapai, maka sasaran misi adalah:
>Memastikan kesamaan tujuan dalam organisasi kelembagaan
>Menjadi landasan untuk memotivasi pemanfaatan sumber daya organisasi
>Mengembangkan landasan atau standar untuk pengalokasian sumberdaya organisasi
>Menetapkan warna iklim organisasi.
>Berfungsi sebagai titik fokus bagi mereka yang sepakat dengan tujuan umum dan arah organisasi, serta menghalangi mereka yang tidak sepakat dengan itu agar tidak lagi melibatkan diri dengan kegiatan organisasi
>Memudahkan penerjemahan sasaran dan tujuan organisasi ke dalam struktur kerja yang mencakup penetapan tugas kepada elemen-elemen yang bertanggung jawab dalam organisasi.
>Menegaskan tujuan organisasi dan perwujudan tujuan-tujuan umum menjadi tujuan yang lebih spesifik sedemikian rupa sehingga parameter, biaya, waktu dan kinerja dapat ditetapkan dan dikendalikan
>Ketika berbicara tentang strategi atau tujuan jangka panjang perusahaan, lebih umum orang mengaitkannya dengan visi dan misi organisasi. Perbedaan visi dan misi biasanya dijelaskan dengan perbedaan kata “Apa” (untuk visi) dan “Mengapa” (untuk misi). Visi adalah jawaban atas pertanyaan “Apa yang ingin kita capai?” Sedangkan Misi menjawab pertanyaan “Mengapa kita ada dalam bisnis ini?” Misi menjelaskan alasan keberadaan organisasi. Dua hal inilah yang lazimnya dikaitkan bila orang berbicara tentang tujuan organisasi.

Pernyataan misi bukan hanya konsep dan falsafah yang dirancang, tetapi gagasan yang dipikirkan secara matang dan cermat. Dengan demikain pernyataan misi dapat membantu perusahaan mencapai dan melampaui impian keuangan mereka, memperlakukan karyawan mereka dengan baik, membebaskan perusahaan dari krisis, dan mermperlihatkan ke luar hal yang benar untuk dilakukan. Pernyataan misi dapat dibandingkan sebagai peta jalan untuk jalan raya.

Menuju arah yang benar dan tidak berfikir secara pragmatis dalam menentukan pilihan atau jalan yang akan ditempuh, Oleh karena itu kita harus mengetahui terlebih dahulu siapa diri kita (baik dalam konteks individu, lembaga atau organisasi) dan apa fungsi dan tugas kita berada saat itu. kita dapat menentukan arah berjalan kita dengan alasan-alasan yang bisa dipertanggungjawabkan. Visi merupakan pengarah tujuan yang terbaik dari imajinasi kreatif dan merupakan motivasi utama dari tindakan utama.

Goals dan objectives sering diringkas ke dalam suatu pernyataan misi atau penyataan visi. Suatu pernyataan visi menggambarkan peta ke mana anda ingin berada masa yang akan datang. Dia menggambarkan bagaimana anda melihat peristiwa-peristiwa dalam 10 atau 20 tahun akan datang jika segala sesuatu berjalan pasti seperti anda harapkan.

Beberapa contoh pernyataan misi perusahaan
>AT&T : Rasa hormat kepada individu, pengabdian untuk membantu pelanggan, standar integritas tinggi, inovasi, kerjasama tim.
>Boeing – misi jangka panjang, menjadi perusahaan penerbangan ruang angkasa nomor satu di dunia perusahaan industri utama dalam pengertian mutu, kemampuan memperoleh keuntungan, dan pertumbuhan.



IV


## DESAIN STRUKTUR ORGANISASI ##
Konsep dasar pengorganisasian
>Dalam fungsi pengorganisasian, manajer mengalokasikan keseluruhan sumber daya organisasi sesuai dengan rencana yang telah dibuat berdasarkan suatu kerangka kerja organisasi tertentu.
>Kerangka kerja tersebut dinamakan sebagai Desain Organisasi.
>Bentuk Spesifik dari kerangka kerja organisasi dinamakan dengan Struktur Organisasi.
>Stuktur Organisasi pada dasarnya merupakan desain organisasi dimana manajer melakukan alokasi sumber daya organisasi, terutama yang terkait dengan pembagian kerja dan sumber daya yang dimiliki organisasi, serta bagaimana keseluruhan kerja tersebut dapat dikordinasikan dan dikomunikasikan

contoh dari bagan organisasi

Empat pilar pengorganisasian
>Pilar Pertama : pembagian kerja (division of work)
-Pembagian Kerja adalah Upaya untuk menyederhanakan dari keseluruhan kegiatan dan pekerjaan (yang telah disusun dalam proses perencanaan)  --yang mungkin saja bersifat kompleks—menjadi lebih sederhana dan spesifik dimana setiap orang akan ditempatkan dan ditugaskan untuk setiap kegiatan yang sederhana dan spesifik tersebut
-Kadangkala Pembagian Kerja dinamakan dengan Pembagian Tenaga Kerja, namun lebih sering digunakan Pembagian Kerja karena yang dibagi-bagi adalah pekerjaannya, bukan orangnya.
-Contoh dari Pembagian Kerja misalnya Pembagian Kerja dalam Bisnis Restoran, pembagian kerja dapat berupa pembagian kerja untuk bagian dapur, pelayanan pelanggan di meja makan, kasir, dan lain sebagainya

>Pilar Kedua : Pengelompokan Pekerjaan (Departmentalization)
-Setelah pekerjaan dispesifikkan, maka kemudian pekerjaan-pekerjaan tersebut dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu yang sejenis
-Pengelompokan Pekerjaan atau Departementalisasi pada dasarnya adalah Proses pengelompokkan dan penamaan bagian atau kelompok pekerjaan berdasarkan kriteria tertentu
-Sebagai contoh, untuk bisnis restoran :  pencatatan menu, pemberitahuan menu kepada bagian dapur, hingga pengiriman makanan dari bagian dapur kepada pelanggan di meja makan dapat dikelompokkan menjadi satu departemen tertentu, katakanlah bagian Pelayan


>Pilar Ketiga : penentuan relasi antar bagian dalam organisasi (hierarchy)
Hierarcy adalah Proses penentuan relasi antar bagian dalam organisasi, baik secara vertikal maupun secara horisontal.

Terdapat 2 konsep penting dalam Hierarcy, yaitu :
Span of management control atau span of control
Chain of Command

penentuan hirarki dalam bisnis restoran

-Span of management control terkait dengan jumlah orang atau bagian di bawah suatu departemen yang akan bertanggung jawab kepada departemen atau bagian tertentu
-Chain of command juga menunjukkan garis perintah dalam sebuah organisasi dari hirarki yang paling tinggi misalnya hingga hirarki yang paling rendah. chain of command juga menjelaskan bagaimana batasan kewenangan dibuat dan siapa dan bagian mana akan melapor ke bagian mana.

contoh; chain of command dari bisnis restoran


jenis2 hirarki
Hirarki Vertikal (Tall Hierarchy)
Hirarki Horisontal (Flat Hierarchy)

hirarki vertikal n horizontal


>Pilar Keempat : penentuan mekanisme untuk mengintegrasikan aktifitas antar bagian dalam organisasi atau koordinasi (coordination)
-Koordinasi adalah proses dalam mengintegrasikan seluruh aktifitas dari berbagai departemen atau bagian dalam organisasi agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif
-the process of integrating the activities of separate departments in order to pursue organizational goals effectively
(Stoner, Freeman & Gilbert, 1995)

Faktor-faktor yang memengaruhi Struktur Organisasi
-Strategi Organisasi
-Skala Organisasi
-Teknologi
-Lingkungan

Beberapa pendekatan dalam Departementalisasi
-Berdasarkan Fungsional
-Berdasarkan Produk
-Berdasarkan Pelanggan
-Berdasarkan Geografis
-Berdasarkan Matriks

Departementalisasi berdasarkan Matriks

Departementalisasi berdasarkan Fungsi

Departementalisasi berdasarkan Geografis

Departementalisasi berdasarkan Pelanggan

Departementalisasi berdasarkan Produk 



V


##DASAR DASAR PERILAKU INDIVIDU##
kontribusi utama psikolog thd ob
Pemahaman perilaku individu bermula dari kajian mengenai kontribusi utama psiko-logis terhadap OB yang terbagi dalam empat konsep: Sikap, kepribadian, persepsi dan pembelajaran.
1. Sikap: Merupakan pernyataan evaluatif- baik yang menyenangkan manupun yang tidak tentang suatu obyek, orang atau peristiwa. Sikap mencerminkan bagaimana seseorang merasakan sesuatu.
Ketika saya berkata “saya menyukai pekerjaan saya” saya sedang mengekpresikan sikap saya tentang pekerjaan. Seseorang bisa memiliki ribuan sikap, tapi OB memfokuskan diri pada sikap yang berkaitan dengan pekerjaan: meliputi kepuasan kerja,keterlibatan kerja, dan komit-men (loyalitas dan keberpihakan) pada organisasi.
2.kepuasan kerja;Job Satisfaction (kepuasan kerja) merupakan sikap indivudu secara umum terhadap pekerjaannya.
Seseorang yang memiliki tingkat kepuasan kerja yang tinggi akan berdampak positif terhadap pekerjaannya, sedang yang tidak puas akan berdampak negatif terhadap pekerjaan tersebut.
Ketika orang berbicara tentang sikap karyawan,  hampir dipastikan yang dimak-sud pasti kepuasan kerja.
            penentu kepuasan kerja
>Variabel apa yang berkaitan dengan pekerjaan sebagai penentu kepuasan kerja?.
>Faktor penting yang lebih banyak mendatangkan kepuasan kerja adalah pekerjaan yang menantang(kesempatan mengembangkan keteram-pilan, banyak variasi) dengan penghargaan yang layak, kondisi kerja yang menunjang dan teman kerja yang mendukung.
>Pekerjaan yang tak ada tantangannya membosankan, tapi terlalu banyak tantangan bisa menciptakan frustasi, dibawah kondisi tantangan yang sedang, kebanyakan karyawan akan merasakan senang dan puas.
>Sistem penggajian, yang mereka rasa wajar sejalan dengan harapan karyawan, adil berdasar tuntutan pekerjaan,tingkat keterampilan individu, dan standar gaji masyarakat  pasti kepuasan akan tercapai.
>Sama halnya individu-individu yang merasa kebijakan promosi dibuat dengan cara yang adil dan wajar (semestinya) akan menciptakan  kepuasan dalam pekerjaan mereka.
>Demikian pula lingkungan kerja yang aman, nyaman, bersih dan memberi kemudahan dalam bekerja dengan baik dan interaksi sosial dengan rekan kerja yang ramah dan mendukung akan dapat meningkatkan kepuasan kerja.

kepuasan n produktivitas
>Pandangan mengenai hubungan antara kepuasan dan produktivitas dapat disimpulkan dalam satu pernyataan, yaitu “ seorang pekerja yang merasa bahagia merupakan seorang pekerja yang produktif”.
>Analisis yang lebih cermat menunjukan bahwa kalaupun kepuasan memiliki efek positif pada produktivitas, efek tersebut sangat kecil. Namun dengan diperkenalkannya variabel-2 baru, hubungan positif antara kepuasan dan produktivitas telah meningkat.
>Tapi berdasar kajian komprehensif pada bukti-bukti tersebut, terlihat bahwa produktivitas mungkin lebih memberikan kepuasan daripada sebaliknyya. Jika anda melakukan pekerjaan dengan baik, anda akan merasa nyaman dan puas.

teori ketidakselarasan kognitif
>Penemuan yang relevan tentang sikap adalah kenyataan bahwa individu cenderung mencari konsistensi.
>Ketidakselarasan kognitif terjadi ketika terjadi ketidakkonsistenan antara dua atau lebih sikap seseorang, atau antara sikap dan perilaku seseorang.
>Teori cognitive dissonance menyatakan bahwa sitiap individu berusaha meminimalkan ketidakselarasan dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Dan tidak ada individu yang sepenuhnya dapat menghindari ketidakselarasan. Anda tahu bahwa “kejujuran adalah kebijakan yang terbaik” tetapi anda tidak mengatakan apa-apa ketika seorang pramuniaga memberikan kembalian uang terlalu banyak.

Keinginan seseorang untuk mengura-ngi ketidakselarasan ditentukan oleh:
    a. Pentingnya elemen yang men-ciptakan ketidakselarasan.
    b. Tingkat pengaruh kepercayaan individu terhadap elemen-elemen tersebut dan,
    c. Penghargaan yang mungkin ter-  dapat dalam ketidakselarasan itu.

implikasi teori ini thd organisasi
>Dapat membantu memprediksi kecende-rungan perubahan sikap maupun perilaku. Contoh, jika individu dituntut pekerjaan untuk berkata atau melakukan sesuatu hal yang berlawanan dengan sikap pribadi, ia akan cenderung untuk memodifikasi sikap agar sesuai dengan kognisi yang harus mereka katakan atau lakukan. Selanjutnya, semakin besar ketidakselarasan- setelah diselaraskan dengan faktor-faktor tingkat kepentingan, pilihan dan penghargaan – semakin besar tekanan untuk mengurangi ketidakselarasan tersebut.

hubungan sikap n perilaku
>Penelitian dahulu mengasumsikan bahwa terdapat hubungan sebab dan akibat antara sikap (attitude) dan perilaku (behavior); yaitu, sikap yang diambil individu menentukan apa yang akan mereka lakukan. Logika juga menunjukkan suatu hubungan. Bukanlah sangat logis jika orang menonton televisi yang mereka sukai atau para karyawan mencoba menghindarkan diri dari penugasan yang tidak mereka sukai?. Kecuali ada variabel penengah yang disertakan dalam pertimbangan. Misalnya, karena tekanan sosial yang sangat kuat terhadap individu untuk berperilaku dalam cara tertentu. Meski demikian kebanyakan studi hubungan sikap dan perilaku memberikan hasil yang positif bahwa sikap memang mempengaruhi perilaku.

kepribadian
>2. Kepribadian: Para ahli psikologi telah meng-identifikasi enam belas sifat kepribadian utama. Setiap sifat merupakan bipolar ; artinya masing-masing memiliki dua titik ekstrim misalnya penyendiri lawannya peramah. Ke enam belas sifat secara umum merupakan sumber perilaku yang tetap konstan.
>Salah satu kerangka kepribadian yang paling sering digunakan dinamakan dengan Indikator Tipe Myers Briggs (MBTI) yang pada dasarnya merupakan tes kepribadian dengan 100 pertanyaan yang menanyakan tentang bagaimana biasanya seseorang merasa atau bertindak dalam situasi-situasi tertentu.
>Berdasar tes mereka di klasifikasikan dalam kelompok ekstrovert atau introvert (E atau I), indrawi(sensing) atau Intuitif (intuitve) (S atau N), pemikir (thinking) atau perasa(feeling) (T atau F), dan pengertian (perceive) atau penilai (judging)(P atau J).
>Klasifikasi-lkasifikasi ini kemudian dikombinasikan dengan enam belas tipe kepribadian, seperti contoh, INTJ meru-pakan para visionaris: mereka pada umumnya memiliki pemikiran yang orisinal dan berusaha keras untuk mewujudkan ide-ide dan tujuan mereka.ESTJ adalah para organisator dan ENTP adalah seorang konseptual.

model lima besar
Sebuah badan riset terkemuka meyakini ada lima dimensi kepribadian dasar yang mendasari semua dimensi lainnya, faktor lima besar tersebut:
1.Keekstrovertan: suka bergaul, banyak bicara, asertif.
2.Keramahtamahan: baik hati, kooperatif, dan dapat dipercaya.
3. Kehati-hatian: bertanggung jawab, dapat diandal-kan, tekun dan berorientasi pada prestasi.
4. Kestabilan emosional: tenang, antusias, dan sang-gup {positif) menghadapi ketegangan, kegelisahan, kemurungan, dan ketidak-amanan (negatif).
5. Keterbukaan terhadap pengalaman: Imajinatif, sensitif secara artistik, dan cerdas.

persepsi
3. Persepsi adalah suatu proses dimana individu mengorganisasikan dan meng-interpretasikan kesan sensori mereka untuk memberi arti pada lingkungan mereka. Riset persepsi menunjukkan bahwa individu yang berbeda dapat melihat hal yang sama tetapi memahaminya secara berbeda. Kenyataan tak seorangpun dari kita melihat realitas. Yang kita lakukan adalah meng-interpretasikan apa yang kita lihat dan menyebutnya sebagai ralitas.

faktor yg mempengaruhi persepsi
>Sejumlah faktor bekerja untuk membentuk persepsi dan kadangkala membiaskan persepsi. Faktor-faktor tersebut dapat terletak pada orang yang mempersepsikannya, yaitu karakteristik pribadi bisa sikap, kepribadian ,motif, kepentingan dan pengalaman masa lalu, obyek atau sasaran yang dipersepsikan, bisa karakteristiknya, atau konteks dimana persepsi itu dibuat, seperti pencahayaan dan sejumlah faktor situasional

teori atribusi
>Persepsi kita pada orang berbeda dengan kepada benda mati seperti meja, mesin atau bangunan karena kita perlu menyimpulkan tindakan seseorang. Benda tunduk pada hukum alam sementara orang mempunyai kepercayaan, motif atau kepentingan (interes pribadi). Ketika mengobservasi individu membutuhkan penjelasan-penjelasan tentang mengapa mereka melakukan sesuatu dengan cara-cara tertentu, biasanya kita dipengaruhi oleh asumsi-asumsi yang kita buat tentang orang tersebut.
>Teori atribusi diajukan untk mengem-bangkan penjelasan bahwa perbedaan penilaian kita terhadap individu tergantung pada arti atribut yang kita berikan pada perilaku tertentu. Pada dasarnya teori tersebut dasar penilaiannya disebabkan oleh faktor internal dan eksternal, penen-tuannya tergantung pada tiga faktor; kekhasan tertentu, kesepakatan bersama dan konsisitensi.

pembelajaran
>4. Pembelajaran, konsep ini diajukan karena alasan yang jelas bahwa hampir semua perilaku manusia yang kompleks kini sedang dipejari. Jika kita ingin men-jelaskan,meramalkan atau mengendalikan perilaku, kita perlu mamahami bagaimana individu belajar berperilaku. Para ahli mendefinisikan belajar yang lebih akurat adalah segala perubahan perilaku yang relatif permanen dan terjadi sebagai hasil pengalaman.

bagaimana kita belajar
>Pertama belajar membantu kita beradaptasi dengan, dan menguasai lingkungan kita, dengan merubah perilaku menyesuaikan dengan lingkungan kerja yang berubah misalnya, kita bisa menjadi warga yang bertanggung jawab dan karyawan yang produktif. Namun belajar dibangun atas hukum efek yang menyatakan bahwa perilaku adalah fungsi dari konsekwensi –konsekwensinya, yang menguntungkan cenderung diulangi dan sebaliknya tidak mengun-tungkan cenderung tidak diulangi. Kunci proses belajar ada pada dua teori, atau penjelasan, tentang bagimana kita belajar. Satu adalah pembentukan dan lainnya adalah keteladanan.



Read more: http://dapur-tutorial.blogspot.com/2012/03/cara-membuat-atau-memasang-widget.html#ixzz2AGSq9KCx